Connect with us

Traveling

Discovery Gems, Sensasi Menambang Batu Mulia

Published

on

Kegiatan mengasah batu mulia di Gems Gallery Pattaya. Insert: Gems Gallery Pattaya, Pattaya – Thailand. Foto: S. Resti Handini/Ist

PATTAYA adalah kota kedua yang paling banyak dikunjungi di Thailand setelah Bangkok. Selain itu merupakan salah satu kota resort pantai terkenal di Asia. Untuk mencapainya dari Bangkok melalui jalan darat/mobil memakan waktu 2,5 jam perjalanan.

Pattaya terkenal dengan wisata kehidupan malamnya, selain pantainya yang setiap pagi hingga sore selalu dipenuhi turis dari manca negara. Malam hari Pattaya juga terkenal wisata night life-nya. Sepanjang jalan di tepi pantai dipenuhi cafe dan tempat hiburan malam, musik aneka alunan, hingar bingar yang berasal dari berbagai cafe. Ada yang life, ada pula yang hanya rekaman.

Jangan heran kalau Anda banyak menjumpai wanita penghibur dan ladyboy yang menawarkan jasa. Bukan rahasia lagi jika kawasan Pattaya terkenal dengan industri hiburan berbau seks dan kehidupan malamnya. Juga dengan cabaret show-nya. Selain pantai di Pattaya juga banyak terdapat tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Setiap kita jumpa dengan ladyboy, sulit membedakan dengan wanita asli. Sepertinya nyaris tidak ada ladyboy yang jelek, semua cantik, tinggi dan badannya seksi sekali ….

Setiap wisatawan yang mengunjungi Thailand, baik perorangan dan rombongan dari awal harus mempunyai rencana tempat apa saja yang ingin dikunjungi. Karena banyaknya tempat wisata. Tentu beda, tujuan wisata anak muda dan mereka yang sudah di atas 50 tahun.

Di pintu masuk Gems Gallery Pattaya, kami disambut dua wanita berpakaian tradisional. Foto: S. Resti Handini

Tujuan pertama kami dari hotel Baron Beach adalah mengunjungi Gems Gallery Pattaya. Seperti tempat wisata lain, di sini pun kami harus antre. Setiap rombongan diberi sticker yang ada nomornya. Mungkin untuk memudahkan mereka menjumlah rombongan yang datang dan tidak berbaur dengan rombongan lain.

Atraksi di Discovery Gems cukup menarik diawali dengan memasuki gua dengan kereta tambang yang mirip kereta-keretaan di Dufan, Jakarta. Di situ kami melihat diorama proses pencarian batu mulia di pertambangan. Setelah proses pencucian, masuk ke ruangan luas, mulai pengasahan, yang akhirnya sampai finishing pembuatan perhiasan.

Di situ juga ada toko perhiasan yang sangat luas, dengan fokus kualitas batu mulianya, dengan gosokan yang sangat halus. Tidak heran jika harga perhiasan di situ terbilang tinggi. Dibandrol dari mulai harga termurah Rp1 juta. Dengan kualitas perhiasan terjamin Anda juga bisa berbelanja souvenir yang bukan perhiasan di area Gems Gallery ini.

Beberapa pemandu di Gems Gallery Pattaya, mahir berbahasa Indonesia, mereka khusus belajar bahasa Indonesia, karena menurut mereka turis dari Indonesia sangat banyak dan berani membelanjakan uangnya di Gems Gallery ini.

Seorang petugas Erawadee (org Indonesia) menjelaskan ttg proses pembuatan obat2 tradisional Thailand. Foto: S. Resti Handini

Perjalanan dilanjutkan, dengan tidak menyia-nyiakan waktu mengunjugi tempat pembuatan aneka obat dan bahan kosmetika Tadisional Thailand, Erawadee. Kami dijelaskan tentang proses pembuatan madu khusus serta bahan-bahan pembuat kosmetik. Di sini pula kami mendapat penjelasan dengan bahasa Indonesia mengenai produk dari Erawadee. Rupanya, ia wanita asal Indonesia yang sudah belasan tahun bekerja dan bersuamikan orang Thailand.

Erawadee salah satu perusahaan obat-obatan herbal milik orang Rusia yang berproduksi di Thailand. Tidak heran jika di sana-sini di lingkungan Erawadee keterangannya bertuliskan huruf Rusia. Berbagai ramuan obat herbal kuno yang dimodernisir kemasannya tersedia di sini.

Sebut saja antaranya herbal spray, herbal pillow Erawadee, yaa dom (inhaler yang tidak mengandung alkohol), NO4 Royal jelly extra pearl cream, NO2 Gold collagen, N11 Black spray, N40 Gingko Biloba capsule, dan masih banyak lagi produk lain. Beberapa teman sempat digosokkan di bagian kaki dan punggung.

Semua produk Erawadee bisa dipesan secara online, dengan brosur berbahasa Indonesia. ***

Jika di Bangkok jalan dan gedung banyak dihiasi foto Raja Bhumibol Adulyadej, di Pattaya banyak foto/gambar Maha Vajiralongkorn. Foto: S. Resti Handini

Berfoto di depan Hotel Hard Rock Cafe Pattaya, yang bentuk dan lokasinya mirip dengan Hard Rockk Cafe Kuta – Bali. Foto: S. Resti Handini

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *