Connect with us

Kabar

Covid-19 Mengganas Lagi, Beberapa Anggota DPR dan Pegawai Sekretariat Positif Covid

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Lonjakan kasus Covid-19 akibat gelombang Omicron di Indonesia juga menerpa Gedung DPR RI. Akibatnya DPR tidak mengagendakan rapat kerja di lingkungan DPR RI.

Salah satu Komisi DPR RI yang tidak mengagendakan rapat untuk satu pekan ke depan adalah Komisi I DPR RI yang membidangi Pertahanan dan Luar Negeri.

Kabar tersebut disampaikan langsung Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid dalam keterangannya di akun twitter resminya @meutya_hafid, Selasa (1/2/2022).

Meutya Hafid mengaku ia bersama 5 Anggota Komisi I DPR lainnya serta 3 Pegawai Sekretariat Komisi I positif terpapar virus Covid-19.

“Komisi I pekan ini tidak mengagendakan rapat di lingkup DPR. Saya bersama 5 Agt ko 1 lainnya positif Covid. Juga 3 anggota tim kesekretariatan Komisi 1. Semoga pekan depan rapat2 dpt kembali berjalan. Stay healthy teman2. Mari ketatkan prokes lagi,” bunyi ciutan Meutya Hafid dalam akun twitter @meutya_hafid yang diunggah pukul 13.12 WIB hari ini, Selasa (1/2/2022).

Sebelumnya, pada 2020 lalu ketika terjadi puncak gelombang varian Delta, Gedung DPR RI juga sempat terkena imbasnya. Akibat wabah virus mematikan itu, DPR RI memutuskan melakukan lockdown dan memutuskan rapat-rapat kerja dilakukan secara virtual.

Terkait gelombang varian Omicron ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan bahwa puncak gelombang Omicron di Indonesia, diperkirakan terjadi di akhir Februari 2022. Jumlahnya diperkirakan akan lebih besar dua sampai tiga kali daripada puncak gelombang varian Delta.

Penegasan disampaikan Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (31/1/2022).

“Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu (kasus) per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta,” ujar Menkes.

Menkes menjelaskan, di beberapa negara yang juga tengah menghadapi gelombang Omicron mencatat persentase kasus aktif di bawah varian Delta namun secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari varian Delta.

Untuk itu, Menkes mengimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala, dengan gejala ringan, atau sedang, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.***/ebn