Entertainment
‘Argantara’ – Akibat Pernikahan Dini
JAYAKARTA NEWS – Banyak alasan, sebab dan alasan pernikahan dini. Sesuai UU Perkawinan yang baru yang telah disahkan Mahkamah Agung tahun 1979, usia laki-laki dan wanita sama yaitu 19 tahun. Namun, masih banyak didapati perkawinan dini, baik cowok maupun ceweknya berusia di bawah 19 tahun, terutama di desa-desa.
Dalam film ‘Argantara’ besutan sutradara Guntur Soeharyanto, ceritanya bertokus pada pasangan pelajar SMA Merpati yang berusia 16 tahun yang terdapat di Jakarta. Argantara alias Arga dinikahkan dengan Syere ketika keduanya masih duduk di bangku SMA oleh kedua orang tua mereka.
Pernikahan dini ini menjadi heboh di sekolah, apalagi diketahui Syere hamil. Pihak sekolah harus mengeluarkan kedua murid bandel ini, sesuai peraturan sekolah.
Namun, ada dispensasi ketika Arga dan Syere harus mengikuti ulangan sekolah. Sebuah film yang dipenuhi konfllik remaja yang menyeret ke konflik orang tua ini cukup menghibur dan santai diikuti dan ditonton, tanpa perlu mengernyitkan kening.
Khas anak muda, film ini diwarnai adegan perkelahian dan kebut-kebutan motor di jalan raya. Bahkan, adegan cium pun tak haram juga dilakukan oleh Arga dan Syere. Makanya film produksi Hitmaker Studios ini dikurasi LSF untuk 13 tahun ke atas.
“Saya enggak melakukan adegan cium dengan Aliando Syarief (pemeran Arga). Itu diperankan oleh body doble (pemeran pengganti),” kilah Natasha Wilona yang berperan sebagai Syere kepada penulis baru-baru ini.
“Seks dan cinta itu batasannya tipis,” lanjut Natasha tanpa menjelaskan musabab enggak mau beradegan cium dengan lawan mainnya.
“Inti ceritanya oke banget. Konfliknya kena,” papar Natasha yang mantan pacar aktor Varrel Bramastya ini.
Cerita ditulis Felatiyana dan plot mengalir lancar tanpa diruwet-ruwetkan. Seni peran pemain juga cukup diberi punten, terutama akting Natasha Wilona yang bermain cemerlang.
Para pelakon lain seperti Aliando Syarief (pemeran utama pria), Teuku Rassya, Samudra Taylor, Fattah Syah dll sangat pas bermain sesuai porsinya.
“Pernikahan dini menjadi problem utama dibuatnya film Argantara yang akan beredar di bioskop di pengujung tahun. Saya mengemasnya dengan halus. Yang sangat saya garis bawahi, pemeran bisa diajak bekerja sama tanpa kenal lelah,” timpal Guntur Soeharyanto, sutradara. Senada dengan Rocky Soraya selaku produser.
“Problem utamanya lagi trending. Kita suguhkan dengan melakukan riset di beberapa sekolah di Jakarta. Kita carikan solusi terbaiknya bagaimana memecahkan ihwal pernikahan dini ini,” tutup Rocky Soraya. (pik)