Connect with us

Kabar

Aksin Minta Prabowo Copot Menteri Satryo

Published

on

Aksin, SH

JAYAKARTA NEWS – Menteri Ristek Dikti, Satryo Soemantri Brodjonegoro masih jadi sorotan alih-alih di- bully. Ia menjadi noda hitam dalam catatan 100 hari kerja Kabinet Merah Putih.

Berbagai komentar negatif tertuju kepada Menteri Satryo, termasuk Silvia Ratnawati Brodjonegoro, sang istri. “Dengan segala hormat, kami mohon Bapak Presiden RI, Jenderal TNI Pur Prabowo Subianto mengevalusi yang bersangkutan,” ujar Aksin, SH seorang pengacara dari Aksin Law Firm.

Kepada pers di Jakarta hari ini (22/1), Aksin menilai, aksi ASN Kementerian Ristek Dikti sebagai fenomena gunung es. “Bisa dipastikan ada satu sebab yang fundamental. Ibarat gunung es, pada waktunya pasti akan mencair. Fenomena ini tak bisa dipandang remeh,” tegas lawyer kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, itu.

Persoalan di Kementerian Ristek Dikti harus ada solusi mendasar. Sebab, aspirasi yang menggelegak menjadi aksi demonstrasi harus dilihat dari perspektif “fox populi, fox dei”. Suara rakyat adalah suara Tuhan.

“Pendemo menteri adalah aspirasi dari lapisan paling bawah di Kementerian. Sudah sepatutnya Kepala Pemerintahan menelisik apa yang terjadi di balik peristiwa itu,” tambah Aksin pula.

Aksin, SH (tengah) saat mendampingi klien di persidangan.

Jika kita menggunakan analogi sederhana, Kementerian sebagai sebuah strktur komunitas keluarga. Jika terjadi persoalan atau kegaduhan di dalamnya, maka yang bertanggung jawab adalah kepala rumah tangga. “Dengan kata lain, Menteri Satryo harusnya introspeksi dan bertanggung jawab atas persoalan dan dinamika yang terjadi di kementeriannya,” tegas Aksin.

Menelisik pemberitaan yang viral di media massa, tak bisa disangkal, persoalan ini akan terus bergulir. Satu per satu, borok menteri dan sang istri terkuak melalui testimoni orang-orang di Kementerian tersebut.

“Masyarakat bisa menarik Kesimpulan, Menteri Satryo Soemantro Brodjonegoro arogan. Orang jawa bilang ‘kemaki’, ‘kemlungkung’, ‘adigang-adigung-adiguna’,” tambah lawyer yang berkantor di Menara 165 Jakarta Selatan, itu.

Sikap yang demikian, menjadi paradoks dengan jabatan yang diemban sebagai Menteri Ristek Dikti. “Sebuah Kementerian yang membidangi persoalan pendidikan tinggi, sains, keilmuan, teknologi, tidak pantas dipimpin menteri dengan perangai kasar, ringan tangan, dan mengabaikan hukum serta tata pemerintahan. Saya pribadi, sangat mendukung jika Bapak Presiden mencopot Menteri Satryo dan menggantinya dengan menteri yang lebih pantas,” pungkas Aksin. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement