Connect with us

Kabar

Wiku: Daerah Berisiko Tinggi Covid 19 Meningkat Pesat Jadi 12,65%

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Terjadi peningkatan daerah dengan risiko tinggi dari sebelumnya 6,32% menjadi 12,65% kabupaten/kota di Indonesia. Ada 43 kabupaten/kota dengan risiko sedang bergeser menjadi risiko tinggi yang tersebar pada 16 provinsi. Demikian disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, saat jumpa pers di Kantor Presiden, Selasa 1 September 2020.

“Jadi terlihat daerah dengan risiko tinggi, naik cukup pesat dari 6,32% menjadi 12,65% kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Sedangkan zona hijau atau tidak terdampak, turun dari 13,82% menjadi 13,22%,” paparnya.

Diuraikan Wiku, perkembangan peta zonasi risiko mingguan, ada 65 kabupaten/kota risiko tinggi (zona merah), 230 kabupaten/kota risiko sedang (zona oranye), 151 kabupaten/kota risiko sedang (151 kabupaten/kota, 42 kabupaten/kota tidak ada kasus baru dan 26 kabupaten/kota tidak terdampak atau masuk dalam zona hijau.

Terkait 43 kabupaten/kota yang kini menjadi daerah berisiko tinggi, kata Wiku, agar bekerja lebih keras untuk memperbaiki keadaannya menjadi lebih baik.

Di bagian lain Wiku juga menyampaikan bahwajumlah kasus aktif di Indonesia masih lebih baik dibandingkan rata-rata dunia, dilihat per 1 September 2020. Di Indonesia jumlahnya 42.009 kasus dengan persentase 23,7%, sementara rata-rata dunia berada di angka 26,6%.

Hal yang sama juga terdapat pada tingkat kesembuhan yang mencapai 128.057 kasus atau 72,1%. Angka ini lebih baik dan masih diatas rata-rata dunia sebesar 69,97%.

Tingkat kesembuhan daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi berada di Sulawesi Tengah (90,78%), Kep. Bangka Belitung (90,79%), Nusa Tenggara Timur (88,14%), Gorontalo (86,87%) dan Bali (85,76%).

“Persentase kesembuhan terendah yang pertama Aceh (15,38%), Jambi (49,34%), Bengkulu (53,06%), Riau (55,49%) dan Jawa Barat (55,81%). Ini (kesembuhan) harus ditingkatkan,” ucapnya.

Untuk perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan, ada kenaikan sebesar 32,9%. Ada 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi di antaranya Jawa Barat lebih dari 100%, Jawa Tengah naik 56,4%, Kalimantan Timur naik 39,2%, DKI Jakarta naik 36,9%, dan Jawa Timur naik 20,8%.

“Karena ini harus ditekan, tetap melakukan testing dengan lebih masif, tetapi kasus positif juga harus ditekan,” lanjutnya.

Lalu, untuk persentase kematian saat ini jumlah kematian berjumlah 7.505 kasus atau 4,2%, dan rata-rata dunia sebesar 3,34%. “Jadi kondisinya (kematian) di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia,” jelasnya.

Pada kasus kematian juga terjadi kenaikan secara mingguan. Persentase kenaikan tertinggi berada di Bengkulu naik (7,29%), Jawa Tengah (7,18%), Jawa Timur (7,07%), Nusa Tenggara Barat (5,76%) dan Sumatera Selatan (5,68%).

Jumlah kematian secara nasional terjadi kenaikan sebesar 24,4%. Angka kematian tertinggi per daerah berada di Jawa Tengah naik lebih dari 100%, Aceh naik 100%, Bali naik lebih dari 100%, Riau naik lebih dari 100% dan Jawa Timur naik 18,8%. ***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *