Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Strategi Menteri Suharso Naikkan Daya Beli Petani

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyoroti daya beli petani Indonesia dalam sebuah  Rapat Tingkat Menteri,  Kamis (10/06/2021).

Rapat yang dilaksanakan secara luring (kehadiran fisik) tersebut, antara lain membahas  Sasaran Nilai Tukar Petani (NTP), yang menjadi salah satu indikator dalam pembangunan sektor pangan dan pertanian dalam RPJMN 2020-2024.

NTP  juga merupakan salah satu indikator  untuk mengukur kemampuan atau daya beli petani serta daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi.

NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima (It) dan dibayar (Ib) petani. Apabila  nilai NTP lebih dari 100, maka dapat diartikan bahwa pendapatan petani lebih besar dari pengeluarannya.

Indeks harga yang diterima petani sangat dipengaruhi oleh kebijakan produksi pertanian dan kebijakan harga produksi pertanian. Sedangkan  indeks harga yang dibayarkan petani sangat dipengaruhi oleh kebijakan subsidi atau harga BBM, pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan,dan kebijakan subsidi atau harga input produksi pertanian.

Menteri Suharso mengatakan, untuk mencapai  target peningkatan NTP, kita memerluka  strategi jalur ganda. Pertama, menurunkan biaya produksi usaha tani dengan program padat karya, dukungan intensif sarana produksi, mekanisasi pertanian, dukungan efisiensi produksi pertanian, dan dukungan jaminan program sosial bagi keluarga petani seperti pangan, pendidikan, serta kesehatan.

Kedua, meningkatkan akses pasar dan distribusi produk pertanian, maksimalisasi sistem rantai dingin, hilirisasi nilai tambah, penetapan harga acuan, pembentukan korporasi petani dan membangun kondisi pasar pertanian yang adil bagi produsen dan konsumen.(pr/sm)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *