Connect with us

Kabar

Semangat Pantang Menyerah Khairul Muslim Demi Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Batu Bara

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Banyak orang menyerah setelah gagal. Bukan hal yang aneh. Itu hal biasa. Tapi jika orang terus maju meski berkali-kali gagal, itu luar biasa. Semangat pantang menyerah itu lah yang ditunjukkan oleh Drs. Khairul Muslim, Ketua Pemekaran Kabupaten Batu Bara.

Ia telah tiga kali gagal mengikuti kontestasi Pileg (pemilihan legislative), namun tetap semangat untuk maju kembali dalam Pileg 2024 mendatang.

Tentu bukan tidak memiliki alasan kenapa Khairul Muslim, sebagai putra daerah yang lahir 57 tahun silam  di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Lima Puluh, 4 Juni 1966, masih berminat mencalonkan diri.

“Saya ini salah satu pendiri pemekaran Kabupaten Batu Bara, melalui Gemkara (Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara) yang dipetuahkan 1999. Jadi kabupaten Batu Bara itu berdiri bukan karena pemberian tapi perjuangan berdarah-darah. Pada waktu itu Bupati Asahan Risuddin,” ujar Khairul Muslim dengan nada semangat di Kantin Pemprov Sumut, Senin (3/7) Medan.

Khairul lantas bercerita tentang proses pemekaran Kabupaten Batu Bara. “Walaupun saat itu tidak direkomendasi, kita tetap berjuang sampai ke pusat, bahkan DPRD Asahan waktu terbelah. Perjuangan itu juga sempat melakukan aksi mengepung Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) sehingga kala itu polisi membubarkan dengan mengeluarkan tembakan. Jadi pemekaran Kabupaten Baru Bara itu, tidak semata pemberian tetapi dengan perjuangan berkeringat,” jelasnya panjang lebar.

“Oleh sebab itu lahirlah Kabupaten Batu Bara melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007. Selama 8 tahun gerakan itu, berlangsung mulai dari 1999 sampai 2007, yang diwarnai aksi demo bahkan sampai ke Jakarta, dengan dukungan masyarakat dan rida Tuhan hingga terwujud pemekaran Kabupaten Batu Bara sehingga berjalanlah sampai sekarang,” jelas Khairul Muslim yang berprofesi sebagai wartawan.

Gemkara Tetap Ada

Makanya Gemkara tetap ada walaupun Kab Batu Bara sudah berdiri. Hanya saja kepanjangan tidak lagi Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara melainkan Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan bahkan sudah didaftarkan Kemenkumham.

“Dan sekarang saya Ketua Umum Gemkara, yang menggantikan Oka Arya mantan Bupati Batu Bara dimekarkan dari Kabupaten Asahan,” ungkap Khairul bacaleg DPRD Kab.Batu Bara Dapil 1.

Kemudian Khairul mengatakan, “Sejak berdirinya Kabupaten Batu Bara, saya sudah tiga kali berjuang untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Batu Bara di pemilihan legislatif di 2008, 2014 dan 2019 dari Partai Demokrat dan tidak lolos hanya di rangking dua saja. Sekarang Pileg 2024 saya pindah ke Partai Gerindra di dapil yang sama, yaitu Kabupaten Batu Bara, Dapil 1, yang terdiri dari 3 kecamatan antara lain, kecamatan Limapuluh, Datok Limapuluh dan Limapuluh Pesisir dengan 9 kursi, “.

“Itulah sekarang perjuangan saya yang tidak pernah berhenti, walaupun gagal bangkit lag. Kalau sudah berhenti berjuang, baru layak dikatakan gagal. Sekali pun sudah berjuang tapi masih belum diridhai Tuhan, tetaplah berusaha, semua ada hikmah di balik itu dan semoga seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat kegagalan akan berubah menjadi kebahagiaan dan kesuksesan.”

“Ini lah perjuangan pencalonan calon legislatif saya yang keempat sama seperti Prabowo Subianto yang keempat dan mudah-mudahan pencalonan yang keempat ini, masyarakat memberi kesempatan buat saya dengan memberikan dukungannya saatPpileg 2024 nanti, ” harap Khairul Muslim.

Tujuan Perjuangan

Sesuai dengan perjuangan pemekaran Kabupaten Batu Bara, intinya bagaimana kita mendorong program pembangunan yang berpihak kepada kerakyatan, khususnya perekonomian dalam membangun kemajuan masyarakat. Tentu dalam hal ini sangat penting pemberdayaan masyarakat itu sendiri, jangan sampai masyarakat tidak diberdayakan.

Nah tentu jika ada dilakukan pemberdayaan masyarakat, maka besar kemungkinan untuk bagaimana masyarakat itu mampu menghidupi diri dan keluarganya itu akan terlihat. Ya walaupun tidak sejahtera tapi minimal dia bisa tenang untuk menghidupi atau bertanggung jawab dengan keluarganya.

“Jika mengingat tujuan pemekaran Kab. Batu Bara, yang menjadi persoalan dan pertanyaan sampai hari ini terwujud gak? Mungkin masing-masing bisa menilai, mengenai masyarakat sejahtera tidaknya, kita tidak berani untuk mengatakannya. Sejauh ini apakah masyarakat itu sejahtera atau tidak biar saja masyarakat yang menilai. Karena untuk mengukur kesejahteraan masyarakat itu sulit,” kata Khairul Muslim.

Karena program mensejahterakan masyarakat itu merupakan visi dan misi para Kepala Daerah (Eksekutif) bahkan Dewan (Legeslatif). Kalau

saya pribadi maju dalam kontestasi pileg ini adalah targetnya bagaimana saya bisa bermanfaat bagi orang lain, walaupun bentuk sekecil apapun. Jadi janjinya tidak usah muluk-muluk, misalkan mau buka lapangan kerja dan lainnya.

Kemudian jika nanti diberi kesempatan untuk duduk di DPR, saya harus bisa menjalankan 3 fungsi dari anggota DPRD, yaitu Fungsi Pengawasan, Fungsi Regulasi dan Fungsi Budjetin. Dan mudah-mudahan di pencalonan keempat saya sekarang ini masyarakat sadar untuk menetapkan calon wakil rakyat di DPRD Batu Bara nanti, mana yang mampu memperjuangkan hak dan menyampaikan aspirasi masyarakat.

Selama ini yang mereka pilih kan sudah dapat dinilai, mana yang mau datang ke kampung untuk melakukan fungsinya, kalau saya memang sering datang ke kampung karena saya lahir di kampung Batu Bara, dengan begitu mudah-mudahan ada kesadaran masyarakat ternyata inilah yang layak kita pilih.

Tentang Drs.Khairul Muslim

Sejak tamat S1 dari Universitas Medan Area (UMA) 1990 Khairul Muslim langsung menjadi wartawan di surat kabar Medan Pos. Pengalaman di organisasi pernah Wakil Sekretaris PWI Sumut satu periode, kemudian Ketua Bid.Organisasi PWI Sumut dua periode.

Kemudian pernah menjadi Ketua Koordinator Wartawan di Kantor Gubernur, Ketua Umum Gemkara Batu Bara (Lembaga Perjuangan Mendirikan Kabupaten Batubara), Staf Khusus Bupati Batubara dan pengurus KNPI Sumut tiga periode dan alumni HMI, Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UMA dan Ketua Pemuda Perti Sumut.

Setelah itu Khairul melanjutkan lagi, bahwa ia memiliki dua putri, yaitu Fahirah Ananda dan Alya Syabina yang mana saat ini sedang kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU)

dan istri seorang ASN di Pemko Medan. Lalu dalam kehidupan Khairul, ia selalu memegang erat motto dalam hidupnya, yaitu bagaimana menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Kemudian ia memiliki pribadi yang tidak memilih berkawan tanpa memandang agama, suku, ras antar golongan.

Diakhir perbincangan saat itu Khairul yang berprofesi wartawan mengatakan sejauh pencalonan dirinya sebagai calon DPRD Batu Bara, ia belum ada merasakan the spirit of jurnalis, sehingga dipertanykan dimana solidaritas satu profesi untuk saling mendukung antar wartawan?

“Seharusnya ini momen untuk menunjukkan solidaritas antar sesama profesi sebagai wartawan untuk saling dukung sehingga hatinya tergugah. Terlepas adanya rasa suka dan tidak suka. Jika seandainya saya terpilih, mereka (wartawan di Kab. Batu Bara) harusnya senang ada wakil wartawan di DPRD Batu Bara,” ujar Khairul mengakhiri perbincangan dengan awak media ini. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *