Connect with us

Feature

Sarwinah Bandar Ikan

Published

on

KISAH lain di Kampung nelayan Cilincing adalah kehidupan para ‘bandar’ ikan. Sarwinah yang saat dijumpai sedang bersama Kati pun bercerita tentang kehidupannya sebagai ‘bandar’ ikan. Yang dimaksud ‘bandar’ ikan sebenarnya adalah seorang pengepul. Para nelayan menjual ikannya pada para pengepul seperti Sarwinah, yang kemudian menjual ke tempat pelelangan ikan.

Wanita 70 tahun yang sudah 25 tahun berkecimpung sebagai pengepul, mengaku menjadi pengepul tidak selamanya untung. Baru-baru ini, katanya, lantaran ikan yang berlimpah, dirinya justru rugi Rp12 juta.

Sarwinah yang juga berasal dari Indramayu menuturkan, di Kampung Nelayan ini masing-masing pengepul memiliki ‘nelayan binaan’. Seperti dirinya, memiliki 10 ‘nelayan binaan’. “Peraturannya, nelayan-nelayan ini hanya bisa menjual hasil tangkapannya kepada saya. Sedang saya punya kewajiban membeli semua hasil tangkapan mereka, tidak bisa menolak,” ungkapnya.

Waktu itu, katanya, kebetulan hasil laut melimpah sehingga jumlah yang ‘disetor’ para nelayan binaannya pun melimpah. Ikan kembung misalnya, dia harus membeli seharga Rp24 ribu per kilo. Ternyata ketika ia pergi ke pelelangan ikan, harga ikan justru jatuh hingga Rp10-15 ribu per kg, karena melimpahnya hasil tangkapan. “Dalam tiga hari saya rugi Rp12 juta,” ucapnya.

Meski pahit, Sarwinah mengaku tetap melakoninya. Kadang, kalau nelayan binaan tidak punya uang untuk melaut, dirinya ikut membantu modal. “Itu harus, kalau tidak, darimana penghasilan saya. Biasanya saya bantu modal Rp20 ribu untuk setiap perahu, paling tidak mereka bisa beli solar. Atau kalau motor kapal rusak, kadang saya juga memberi pinjaman,” katanya.

Selama 25 tahun menjadi pengepul, Sarwinah terbilang berhasil. Kuncinya, pandai mengatur keuangan, jadi tidak kelabakan ketika mengalami kerugian. Meski usianya sudah uzur, janda dua anak ini mengaku masih kuat. Ia bahkan berhasil membeli dua buah kapal yang kini disewakan. Pada cincin dan pergelangan tangan, melekat perhiasan emas. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *