Connect with us

Kabar

Penuh Pasien Covid-19, RSUD Matraman Batasi Pasien Non Covid

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Akibat lonjakan luar biasa jumlah pasien Covid-19 yang masuk RSUD Matraman, Jakarta Timur, dr. Dience Meidiana, direktur rumah sakit tersebut terpaksa membatasi layanan rawat jalan dan kamar operasi bagi pasien non covid yang datang, baik untuk keperluan kontrol atau berobat..

dr Dience Meidiana, Direktur RSUD Matraman

Pembatasan yang tertuang dalam surat edaran nomor 17/SE/2021 tertanggal 5 Juli 2021 itu berlaku sejak 30 Juni 2021 dan baru akan berakhir pada 13 Juli 2021 mendatang, dengan maksud sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan covid 19 .

Adapun jenis layanan yang ditutup adalah kamar operasi, poli umum, poli medical check up (MCU), poli gigi, poli mata, poli penyakit dalam siang, poli rehabilitasi medik, poli fisioterapi, poli paru, poli anak pagi dan sore, poli THT, poli bedah sore, poli onyx, ruang inap non covid untuk anak, dewasa dan kebidanan. Ruang bersalin juga ditutup dan pasiennya dialihkan ke RSUD dan Puskesmas terdekat.

Sedangkan poli yang masih buka dengan penyesuaian layanan adalah poli saraf, poli bedah pagi, poli obgyn, poli tubercolose resisten obat (TB RO) dan poli penyakit dalam pagi.

Ruang Kantin bertambah fungsi menjadi ruang tunggu untuk peserta vaksin
dan pasien non covid yang hendak berobat/control di poli. (foto: caka raprap)
Ruang Mushola Al-Syifa yang digunakan sebagai tempat suntik vaksin. (foto: caka raprap)

Kepada Jayakarta News, Dience menjelaskan pihaknya sudah memperkirakan lonjakan tersebut, sehingga berupaya mengantispasi dengan menambah bed (ranjang pasien) sebanyak 18 buah, sejak hari Minggu (20/6/2021). Ternyata benar, karena keesokan harinya datang pasien-pasien covid dalam kondisi sedang dan berat dari sejumlah Puskesmas seperti  Puskesmas Ciracas, Kramat Jati, Setiabudi, Kembangan, Cempaka Putih, dan Cilincing.

“Delapan-belas bed tambahan langsung terisi penuh, termasuk beberapa bed yang kondisinya sudah ogleg (goyang-red),” jelas ibu dua anak dan dua cucu tersebut.

Menurut Dience, dalam menerima pasien Covid-19, RSUD Matraman yang berlokasi di lingkungan RT 001 RW 10 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur hanya memprioritaskan pasien dalam kondisi sedang atau berat, yang memang harus memakai tabung oksigen. Sedangkan kondisi pasien ringan, diarahkan ke puskesmas atau rumah sakit lain.

Egy Dwi M, Kepala Humas RSUD Matraman

Sementara itu, Egy Dwi M, kepala humas RSUD Matraman yang dihubungi via telepon selulernya beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa saat ini ruang instalasi gawat darurat (IGD) khusus pasien Covid-19 sudah penuh. Berhubung pasien Covid 19 terus berdatangan, maka ruang pendaftaran terpaksa disekat untuk dijadikan ruang IGD tambahan.

“Saat ini, jumlah pasien yang dirawat di IGD khusus Covid-19 ditambah dengan yang di IGD tambahan itu jumlahnya 25 orang. Tapi untuk mengantisipasi bertambahnya pasien Covid-19, maka sudah didirikan 2 buah tenda darurat. Namun karena peralatan dan tenaga medisnya belum cukup atau memadai, maka sementara dijadikan ruang tunggu bagi pasien Covid-19 yang baru datang,” jelas Egy.

Ditambahkan pula, berhubung harus melayani pasien covid-19, maka pasien non covid dan peserta vaksin pun dilayani secara bersamaan setiap hari. Mengingat ketersediaan ruangan di RSUD Matraman tipe D itu sangat terbatas, maka mushola Al-Shifa yang berada dalam areal RSUD itu pun terpaksa harus dijadikan tempat suntik vaksin. (Caka Raprap)

Tampak bagian depan Mushola Al-Syifa di RSUD Matraman. (foto: caka raprap)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *