TIKI PUTAR Layanan City Courier Untuk Bandung dan Mataram

JAYAKARTA NEWS – Setelah meluncurkan TIKI Jemput Antar (PUTAR) dari dan ke wilayah di Provinsi DKI Jakarata. Kali ini  PT. Citra Van Titipan Kilat (“TIKI”) meluncurkan produk  TIKI PUTAR  yang menawarkan pilihan pengiriman instan dalam kota yang disebut dengan istilah city courier untuk wilayah Kota Bandung dan Mataram.

Saat ini  TIKI PUTAR baru akan berlaku untuk pengiriman dari dan ke wilayah Kota Bandung dan Mataram dengan harga flat yang kompetitif Rp 14.000 per 1 kg, dengan estimasi Jemput-Antar maksimal 3 Jam setelah order diterima dari customer, dan juga berlaku MBG (Money Back Guarantee).

Yulina Hastuti, President Director TIKI mengatakan, “TIKI Jemput Antar akan semakin menambah pilihan layanan bagi  pelanggan untuk merencanakan pengiriman barang mereka secara lebih fleksibel dengan biaya yang kompetitif di Kota Bandung dan Mataram. TIKI PUTAR menekankan pada urgensi pengantaran dokumen/barang dengan waktu yang sangat cepat dalam hitungan jam sejak barang diserahkan kepada kurir kami. Untuk saat ini TIKI PUTAR baru dapat melayani wilayah DKI Jakarta, Kota Bandung & Mataram, ke depannya kami berencana untuk memperluas cakupan produk ini di kota lainnya.”

Untuk menggunakan produk TIKI PUTAR, pengirim barang atau pemesan dapat menghubungi TIKI melalui aplikasi TIKI yang dapat di download di playstore. Kurir TIKI akan menjemput barang kiriman ke lokasi yang telah ditentukan, gratis tanpa dipungut biaya; dan langsung mengantarkannya ke lokasi tujuan.

“Produk TIKI PUTAR sudah tersedia sejak Mei 2020 lalu untuk wilayah DKI Jakarta. Saat ini kami mulai memperluas cakupan layanannya ke Bandung dan Mataram. Harapannya, TIKI PUTAR dapat menjadi alternatif solusi bagi para pelanggan kami terutama dengan adanya PPKM agar tetap dapat menjalankan aktivitasnya. Selain itu, TIKI PUTAR ini juga diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih bagi para pelanggan untuk dapat lebih kompetitif dengan memberikan pilihan layanan kiriman yang cepat dan berkualitas dengan biaya yang hemat” Tutup Yulina Hastuti. (mel)