Connect with us

Entertainment

Mendung Tanpo Udan: Film Komedi Full Berbahasa Jawa

Published

on

Erik Estrada dan Yunita Siregar (foto Nant)

JAYAKARTA NEWS— Seorang aktor harus ‘good looking’, ganteng dan cantik. Ini sebuah adagium klasik yang masih dipercaya oleh produser n sutradara film

Namun, sutradara baru Kris Budiman menjungkirbalikkan teori tersebut dalam debut filmnya bertajuk ‘Mendung Tanpo Udan’ (Mendung tanpa Udan). Dan yang didapuk sebagai pemeran utama prianya adalah Erik Estrada, aktor dan komedian yang berwajah biasa dan tidak terkenal.

“Saya ikhlas. Toh di film ini seorang aktor harus jago akting. Saya percaya naskah memilih karakter,” kata Erik Estrada meneteskan air mata usai menyaksikan gala premier ‘Mendung’ di Plasa Senayan, Jakarta.

‘Mendung’ memprioritaskan percakapan di antara tokohnya full berbahasa Jawa.
‘Syuting juga seluruhnya di Jogjakarta sebagai latar yang masih kental dengan budaya, adat istiadat unggah ungguh dan bahasa Jawa yang sangat dominan,” ungkap Kris Budiman.

Bagi Erik Estrada yang memang lahir dan besar di Jogjakarta, tak masalah. Tapi bagi Yunita Siregar sebagai pemeran utama wanita yang besar di Jakarta, harus belajar bahasa Jawa.
“Mendung yang saya perankan itu cewek cerdas yang ingin jadi wanita karier yang independen.

Drama komedi romantis yang relate dengan anak muda ini berkisah tentang persahabatan yang akhirnya menjadi intim antara Udan dan Mendung. ‘Witing tresno jalaran soko kulino’ benar-benar terjadi. Impian dan cinta.

“Sebagai komedian, di film ini saya menahan diri untuk berimprovisasi. Di film ini, situasi yang ditertawakan,” timpal Erik Estrada yang berperan sebagai Udan, mahasiswa semester akhir yang berobsesi menjadi pemusik ternama.

Kisah cinta orang ramai ini benar-benar lucu dan menghibur. Di setiap adegan, penonton selalu pecah tawa. Pemeran lain seperti Tommy Limm, Kerry Astina dan Aulia Deas juga mampu mengisi ruang kosong dan memanfaatkan celah secara lucu dan pas.

Berdurasi 110 menit, frasa mendung tanpo udan produksi Nant Entertainment diangkat dari lagu berbahasa Jawa ciptaan Kukuh Prasetya Kudamai. Di Jogja, Solo dan daerah yang bahasa utamanya Jawa, lirik lagu ini sangat populer setelah dilantunkan Ndarboy Genk dan Denny Caknan.

Dijadwalkan tayang 29 Februari 2024, film yang skenarionya ditulis atas kolaborasi keroyokan Tony C Sihombing, Gianluigi Christoikov, Kris Budiman dan Agit Romon ini sungguh enak ditonton dan alur ceritanya juga enggak ruwet.

Pemeran lain adalah Marcel Darwin dan Yati Pesek plus seabreg pemeran, talenta dan komika asal Jogja seperti Wijil, Bimacho, Alit Jabang Bayi, Gepeng Kesana Kesini dan Shaggy Dog.
Mendung tanpo udan, ketemu lan kelangan (bertemu dan kehilangan), kabeh kuwi sing diarani perjalanan.

Benar. Perjalanan cinta dan impian yang jadi kenyataan.
Wow ! (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *