Connect with us

Kuliner

Pappa Jack Nilainya Tujuh Saja

Published

on

TAK terasa, satu jam sudah saya duduk di kafe Pappa Jack, Tower F, Kalibata City, Jakarta Selatan. Bermula dari janji temu dengan seseorang. Dia mengarahkan ketemu di Kalibata City, tempat ia tinggal selama ini. “Di Pappa Jack saja,” katanya di ujung telepon.

Pesan long black, mineral water, dan tahu pong, Kukira cukup untuk menemani kesendirian malam itu. Apa mau dikata, kopi terasa flat, tahu pong rasa “hampir kedaluwarsa”. Terpaan angin malam pun membuat perut terasa mulai penuh. Penuh angin…. “Semoga tidak kerikan malam ini…. Angin malam sialan,” gumamku dalam hati.

Memanfaatkan fasilitas wifi, segera saya googling kafe yang buka hingga midnight itu. Cukup banyak yang menampilkan postingan tentang Pappa Jack. Dari google diketahui pula, bahwa rupanya kafe ini punya beberapa outlet di Jakarta. Itu artinya, secara bisnis, lancar jaya….

Giliran pada bagian reviu, nilai keseluruhan dari kafe ini ternyata hanya 7 (tujuh) koma sekian. Untuk ukuran penggila kuliner, jelas angka itu sangat tidak memuaskan. Saya pun harus mengamini reviu dari para pengunjung tadi, demi merasakan kopi yang tidak bercitarasa, dan tahu pong yang tidak seenak tahu abang-abang gorengan pinggir jalan.

Ah… akhirnya, teman yang kutunggu datang. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *