TELKO
Pabrikan Otomotif Lebih Tertarik Pasarkan Produk Swakemudi


Salah satu produk mobil berkemudi otomatis (swakemudi) yang tampil pada pameran di the North American International Auto Show, Januari 2017, di Detroit. [DAN JANISSE / WINDSOR STAR]
KALANGAN industri otomotif cenderung memprioritaskan untuk segera memasarkan mobil swakemudi ketimbang menawarkan tunggangan dengan teknologi pengereman otomatis dengan harga terjangkau, untuk meningkatkan keamanan pengendara dengan mencegah terjadinya tabrakan di jalan raya.
Nissan termasuk pabrikan yang tertarik mengembangkan sistem pengereman otomatis, untuk menjadi standar pada produknya. Dengan fasilitas itu diyakini akan mengamankan tingkat penjualannya hingga di level 1 jutaan mobil dan truk ringan di Amerika Serikat pada tahun 2018. Beberapa model Nissan di antaranya kendaraan multi fungsi, sedan Altima, Murano dan SUV Pathfinder, mobil bertenaga listrik Leaf, sedan Maxima, dan mobil kecil Sentra. Tahun lalu, tingkat penjualan pabrikan Nissan di Amerika menyentuh angka 1,6 juta unit.
Toyota, pabrikan Jepang lainnya, yang menjadi kompetitor Nissan, juga menyatakan akan membuat sistem pengereman otomatis yang menjadi fitur standar di hampir semua model produknya yang dipasarkan di Amerika pada menjelang akhir tahun ini.
Namun pada umumnya pabrikan otomotif tidak memprioritaskan untuk membuat sisem pengereman otomatis, yang menjadi komponen utama penentu harga dasar kendaraan di pasaran AS yang dikenal sangat kompetitif. Pihak regulator di Amerika, termasuk kalangan anggota parlemen, menginginkan industri otomotif menerapkan sistem keamanan bagi pengendara dan penumpangnya. Otoritas menekankan pentingnya untuk mengadopsi teknologi keselamatan bagi pengendara, yang dapat memperlambat atau menghentikan laju kendaraan, bahkan apabila pengemudi gagal untuk bereaksi.

Chrysler Pacifica yang terpilih sebagai Utility Vehicle of the Year di the North American International Auto Show, Januari 2017, di Detroit. Piala kebanggan itu didisplai di depan CEO Fiat, Sergio Marchionne pada sebuah konperensi pers. [JASON KRYK / WINDSOR STAR]
Hingga kini di Amerika pun baru sekitar 17 persen dari model kendaraan yang diuji oleh the Insurance Institute for Highway Safety, yang menawarkan fitur standar pengereman otomatis untuk mencegah terjadinya tabrakan. Umumnya, mobil dengan sistem pengereman pencegah tabrakan itu merupakan sedan mewah dari pabrikan Eropa dan Jepang.
Sistem pengereman otomatis memerluka lebih banyak sensor dan perangkat lunak, dibandingkan dengan sistem pengereman konvensional. Kalangan pabrikan otomotis berdalih, butuh waktu untuk merekayasa sistem kendaraan produksi mereka.
Namun untuk pasar Amerika, sebanyak 20 pabrikan kendaraan, sepakat dengan regulator keselamatan kendaraan di AS, untuk membuat sistem pengereman pencegah tabrakan sebagai perlengkapan standar sebelum tahun 2022.
Dalam pada itu kelompok masyarakat yanbg mendukung kampanye keselamatan, telah mengajukan petisi kepada the National Highway Traffic Safety Administration, agar mulai memproses regulasi yang mewajibkan pemasangan teknologi ini. Pihak otoritas bereaksi, menanggapi, justru kesepakatan sukarela akan membawa penyebarluasan yang lebih cepat daripada proses formal dengan membuat regulasi. Badan itu mengungkapkan, teknologi pengereman semacam itu dapat menekan tingkat kecelakaan hingga 20%.
Reuters pernah mengutip pernyataan Mark Rosekind, mantan administrator pada NHTSA, yang menyebutkan kecelakaan di Amerika mencapai 5 juta kasus setiap tahunnya. Rosekind mengungkapkan, kalau ada pengurangan 20%, berarti terjadi pengurangan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 1 juta setiap tahunnya. “Ini adalah sebuah jumlah yang besar,” kata Rosekind.
Dalam pada itu kendaraan swakemudi diperkirakan akan meningkatkan pemasukan bagi layanan transportasi, sehingga hal ini akan lebih menarik bagi para kalangan investor. General Motors menawarkan sistem pengereman otomatis, sebagai perlengkapan opsional dari dua pertiga model kendaraannya. Namun, GM secara publik belum mengumumkan apa rencana mereka untuk membuat teknologi tersebut sebagai standar di keseluruhan lini produknya.
“Setiap kali anda memiliki kesepakatan sukarela anda memiliki spektrum implementasi,” ujar Jeff Boyer, wakil presiden GM untuk keselamatan, kepada Reuters pekan ini. Saat ditanya kapan GM akan menggelar sistem pengereman otomatis sebagai perlengkapan standar, Boyer menjawab,”Anggap saja kami menghormati kesepakatan sukarela tersebut.”
Pabrikan Ford berencana untuk menstandarisasi teknologi tersebut, seiring berjalannya waktu, kata pihak Ford dalam sebuah pernyataan. Kini sistem pengereman otomatis ditawarkan sebagai perlengkapan opsional, di antaranya untuk model Ford dan Lincoln keluaran tahun 2017. Fasilitas itu akan ditawarkan pada model-model tertentu untuk keluaran tahun 2018, tidak terkecuali untuk truk pickup F-150 yang di Amerika ternyata laku keras.