Connect with us

Kabar

Festival Film Tempo 2025 Soroti Isu Sosial, Budaya dan Politik

Published

on

FF Tempo 2025 di GBB, TIM berlangsung meriah dan hangat (foto yan)

JAYAKARTA NEWS— Kebebasan adalah syarat utama berkembangnya kesenian.
Meski Tempo adalah media politik dan investigasi, tapi seni film tetap menjadi tradisi tahunan yang dikompetisikan sejak 2001.

“Ini adalah komitmen Tempo untuk merayakan apresiasi terhadap sinema Indonesia. Ketika politik membelenggu, seni membebaskan,” kata CEO Tempo Media Group, Arif Zulkifli dalam sambutannya dalam perhelatan Festival Film (FF) Tempo 2025 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dikatakannya, ini FF Film Tempo pertama paska pandemi Covid 19 yang melanda dunia dan Indonesia.

“Prinsip FF Tempo adalah keterbukaan dan keberagaman. Dan tahun ini, kita memberikan ruang bagi karya-karya Over The Top (OTT) yang luput dari layar lebar,” paparnya.
Tahun ini, ratusan film nasional diseleksi, dan menyaring 10 nominasi awal. Terakhir, juri menghasilkan 6 nomine film terbaik,” tegas Arif Zulkifli.

Dewan Juri yang terdiri atas Ismail Basbeth, Leila S Chudori dan DR Nurman Hakim menetapkan 7 pemenang kategori utama :

Film Pilihan Tempo : Yohanna. Sutradara : Garin Nugroho. Penulis Naskah : Edwin dan Ifan Ismail. Aktris Pilihan : Laura Basuki. Aktris Pendukung : Ayushita. Aktor Pilihan : Yoga Pratama. Aktor Pendukung : Yudi Ahmad Tadjudin.

Dalam gelaran tersebut, khalayak dihibur dengan penampilan stage performance act oleh Jovial dan Andovi da Lopez. Hiburan musik oleh Sal Priadi dan Idgitaf yang menyenandungkan beberapa nomor lagu original sound track (ost).

Dalam sambutan yang dibacakan seorang stafnya, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mendukung FF Tempo dalam menuju Jakarta Global Kota Sinema 2027 berbasis budaya yang bekerjasama dengan Bapenda dan Kadis Parekraf DK Jakarta.

“Kami akan menjadikan Jakarta sebagai Kota Sinema 2027. Dan sepanjang 2024, dari 82 juta tiket terjual terdapat 65% penonton film Indonesia. Ini menandakan perkembangan film nasional yang sangat kuat dan pesat,” tulis Menteri.

Sungguh, kualitas FF Tempo telah memberi sebuah harapan baru bahwa seni Film Indonesia berkembang ke arah yang menjanjikan.
Seni Film telah menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi bisa memajukan ekonomi negara kita.

Walhasil, publik paham bahwa politik telah jadi sumpek dan membelenggu.
Seni (film) adalah cara publik keluar dari kepengapan. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement