Connect with us

Entertainment

Bedog Arts Festival #12

Published

on

YOGYAKARTA, JAYAKARTA NEWS-— Bedog Arts Festival (BAF) merupakan “ruang temu kreatif” dengan format festival seni pertunjukan yang dinaungi oleh Yayasan Banjarmili. Festival ini menjadi tempat bertemunya kreator seni, pemerhati kebudayaan, pelaku bisnis, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Pertemuan ini terwujud melalui berbagai kegiatan kreatif yang berkaitan dengan masalah lingkungan,  seni/budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Terselenggara pertama kali pada tahun 2007 dan hingga saat ini terselenggara yang ke 12 kali.

Pada akhir tahun lalu, Bedog Arts Festival kehilangan pendiri sekaligus Direktur, bapak Martinus Miroto yang meninggal pada 31 Desember 2021 dalam usia 63 tahun. Beliau tidak hanya meninggalkan istri dan kedua putera, namun juga meninggalkan warisan ruang kreatif yaitu Studio Banjarmili dan Bedog Arts Festival. Walaupun Direktur Bedog Arts Festival telah berpulang ke Sang Pencipta, akan tetapi spirit beliau menggerakkan istri, putera, dan teman-teman di sekeliling beliau untuk merancang Bedog Arts Festival ke 12 tahun 2022.

Yayasan Banjarmili yang menaungi Studio Banjarmili dan Bedog Arts Festival sepakat bahwa istri alm. Miroto, yaitu Ibu Yuli Miroto (Tri Yuliyanti Setyasari) yang akan mengantikan alm. Miroto menjadi Direktur Bedog Arts Festival yang ke 12 tahun 2022 agar spirit kekaryaan dan teladan hidup tokoh Martinus Miroto dapat semakin dikenal dan terus hidup. Tidak hanya di kalangan pelaku seni namun juga masyarakat secara luas; Sehingga api semangat hidup dan kekaryaan sang maestro tari dapat diwarisi dan diteruskan oleh generasi berikutnya.

BAF #12 mengusung tema “Memayu Hayuning Sukma” – Tribute To Miroto yang dapat dimaknai sebagai bentuk lelaku untuk mengabdikan sekaligus memberikan penghormatan kepada jiwa seseorang atas jasa dan pelayanan yang diberikan selama hidup. Karya-karya yang ditampilkan pada BAF #12 adalah karya cipta alm. Miroto yang dikreasi untuk Festival di Eropa dan Jepang, diselenggarakan pada hari Minggu, 23 Oktober 2022, pukul 19.30 WIB di indoor space Studio Banjarmili. Melalui berbagai pertimbangan, BAF #12 belum bisa diselenggarakan di outdoor space Studio Banjarmili walaupun unsur artistik berupa setting alam dengan ratusan senthir tetap dilakukan. Untuk penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk maka dapat menyaksikan pada siaran tunda BAF#12 pada hari Selasa 25, Oktober 2022, pukul 20.00 WIB  di youtube channel Bedog Arts Festival.

Karya-karya alm. Miroto yang akan ditampilkan dalam BAF # 12 antara lain “Dancing Shadows”, sebuah karya yang diciptakan tahun 2002 untuk Festival di Belanda, Belgia, dan Jerman dengan penari yang masih sama saat itu yaitu Agung Gunawan, Mugiyono Kasido, Anter Asmarateja, dan Sudiharto, dengan pemusik Eko PT Wibowo.

Karya lainnya adalah “Rites Of Revival” yang diciptakan pada tahun 2018 untuk Festival di Jepang dalam rangka memperingati kejadian Tsunami di Jepang dengan penari yang masih sama yaitu Widi Pramono, Anang Wahyu, Irwanda Putra, dan Bima Arya, pemusik Sambung Penumbra.

Selanjutnya dengan tema air akan tampil karya Dr. Memet Chairul Slamet yang berjudul “Air Mata Air”, merupakan karya kolaborasi dengan alm. Miroto pada tahun 2019 yang ditampilkan di PostFest, Surakarta dengan mengusung isu pencemaran air.

Kemudian mengingat alm. Miroto sangat dekat dengan anak-anak, maka akan tampil pula kelompok dolanan anak dari Sanggar Dolanan Bocah Gayeng Regeng dari Kabupaten Sleman. Tidak ketinggalan pula puteri alm. Miroto, Bunga Seouli akan mengekspresikan kerinduan kepada ayahnya melaui ekspresi tubuh, sebuah karya tari yang diarahkan oleh murid alm. Miroto, Maharani Ayuk Listyaningrum dengan judul “Talk to the Moon”, pemusik oleh Setyaji Dewanto.

Pertunjukan karya alm. Miroto dalam BAF # 12 ditutup dengan “Umbul Donga”, sebuah ekspresi doa untuk sukma alm. Miroto oleh seniman- seniman senior dari Yogyakarta dan Surakarta diantaranya adalah Prof. Y. Sumandiyo Hadi, Dr. Ni Nyoman Sudewi, Dra. Setyastuti, M.Sn., dan Dr. Darmawan Dadijono (seniman-seniman tari dari Yogyakarta), Wahyu Santoso Prabowo, S. Kar. M.S., Dr. Dr. Eko Supriyanto, M.F.A., Dr. Silvister Pamardi, S. Kar. M.Hum., Dr. Daryono, S. Kar. M. Hum., Hari Genduk Mulyanto, Djarot B. Darsono, Nuryanto, S.Kar. M.Sn., Mugiyono Kasido, dan Ting Sahita (seniman-seniman tari dari Surakarta).***/pr

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement