Ekonomi & Bisnis
AUSTIN Russell Salip Google
AUSTIN Russell suatu saat mungkin akan sejajar dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, untuk merajai teknologi masa depan. Keduanya sama-sama bayi ajaib, yang ketika usia belia sukses menciptakan temuan dengan lompatan besar.
Zuckerberg, Anda tentu sudah paham abcd-nya. Ketika mula menciptakan sistem navigasi untuk mobil yang dikendalikan robot, Russel masih teramat belia. Bahkan, saat ini usianya baru 22 tahun. Artinya, kalau di Amerika Serikat umurnya belum cukup untuk diizinkan menyopir. Namun yang menarik, justru di usia mudanya itu ia mampu mencipta sistem navigasi yang lebih aman untuk mobil yang dikendalikan oleh robot.
Russell adalah salah satu pendiri Luminar Technologies, perusahan star up di Silicon Valley yang menggagas adanya mobil swakemudi. Sejauh ini Luminar masih merahasiakan proyek yang tengah ditanganinya itu. Bocorannya, perusahaan ini tengah merintis “sistem deteksi optik”. Klaimnya ini jauh lebih sempurna dari teknologi penginderaan yang dipakai oleh kendaraan swakemudi yang sebelumnya sudah dirancang Google, Uber, dan pembuat aplikasi lainnya.
Dengan sistem deteksi optik, sistem itu mampu bekerja untuk menangkap sinar laser yang dipantulkan oleh benda-benda yang berada di dekatnya, sekaligus mengukur pantulan dari benda-tersebut untuk menciptakan gambar 3D berikut rincian lingkungan sekelilingnya. Teknologi ini tampaknya dapat diserupa dengan radar, yang memakai gelombang radio daripada sinar laser.
Menurut Russell, Luminar memproduksi perangkat keras dan lunak sendiri yang sudah dipatenkan. Resolusi yang dihasilkan 50 kali lebih tinggi dan jarak yang dicapai juga 10 kali lebih jauh dibandingkan dengan sistem deteksi optik yang dikenal sekarang ini. Dengan peningkatan teknologi seperti itu, sangatlah memungkinkan mobil swakemudi dijual secara massal.
Menurut VOA, Russell tidak canggung mengklaim akan kehebatan teknologi yang ditemukannya itu. “Ketika Anda lohat bagaimana mobil Anda digerakkan oleh Luminar, Anda akan paham bahwa kendaraan tersebut lebih aman,” kata Russel. Dengan teknologi ini, Russel menawarkan penggunanya tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan tenaga secara terus menerus untuk mengawasi dan mengendalikan mobil swakemudi.
Russell memang hebat. Ketika dua tahun, ia telah mampu mengingat tabel unsur kimia. Saat genap 11 tahun, Russell telah “mengoprek-oprek” superkomputer. Untuk temuannya itu, Russell memperoleh dukungan awal dari pendiri PayPal, Peter Thiel. Thiel telah menjadi miliarder, setelah menginvestasikan $500.000 di Facebook ketika FB baru berdiri. Selain Thiel, pendiri eBay, Pierre Omidyar juga menginvestasikan dananya ke Luminar. Russell memilih keluar dari Stanford University, tiga bulan setelah kuliah di kampus itu, begitu memenangi fellowship dari Thiel senilai $100.000 untuk mengerjakan ide-ide “gila” tanpa harus mengejar gelar sarjana.
Russell adalah CEO Luminar, perusahaan miliknya. Tahukah Anda, bahwa hampir 150 karyawan Luminar usianya lebih tua dibanding Russell. Mantan mentornya di bidang fotonik, Jason Eichenholz, 45 tahun, juga menjadi karyawannya dengan menjabat sebagai Direktur Utama bidang Teknologi. Ayah Russell menjabat sebagai Direktur Utama bidang Keuangan. Tugas Russell sekarang adalah, membuktikan kesungguhannya dalam menciptakan produk revolusioner.***