Connect with us

Entertainment

Aruna & Lidahnya – Sebuah Film tentang Makan, Perjalanan dan Konspirasi

Published

on

Novel Aruna & Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak memuat beragam elemen cerita, mulai dari soal kuliner, pertemanan dan percintaan, isu politik dan sosial, serta flu burung. Untuk film adaptasinya, sutradara Edwin menyebut bahwa mereka punya sorotan utama ke dinamika hubungan antar tokoh yang terjalin lewat makan bersama.

“Kami punya fokus di perjalanan makan yang akan menjadi rangkaian. Mestinya sih lebih sederhana,” ungkap Edwin. “Kami kasih sorotan ke dinamika hubungan antar manusia, relasi mereka satu sama lain, bagaimana mereka merespons pekerjaan dengan dewasa melalui momen yang sehari-hari ada, yaitu makan bareng,” lanjutnya.

Film Aruna & Lidahnya ini berpusat pada empat tokoh, yaitu Aruna (Dian Sastrowardoyo), Bono (Nicholas Saputra), Nad (Hannah Al Rashid), serta Farish (Oka Antara). Aruna adalah ahli wabah yang ditugasi menyelidiki wabah flu unggas di beberapa kota. Ditemani Bono, Nad, dan Farish, Aruna memanfaatkan perjalanan ini untuk mencicipi kuliner lokal.

Mereka pergi ke lima kota, meliputi Surabaya, Pamekasan, Pontianak, Singkawang, serta terakhir Jakarta. Ada sedikitnya sembilan macam makanan yang mereka santap sepanjang perjalanan. Menurut Edwin, perjalanan makan bersama ini menjadi momen untuk membuka cerita setiap tokoh.

“Makanan itu bisa mengungkap hal-hal yang mungkin tidak kita bicarakan. Mungkin kita bisa menjadi lebih kenal lagi. Dari awal, saya baca bukunya, itu yang paling mengena buat saya. Ini enak untuk menjadi film,” terangnya.

Aruna & Lidahnya diproduksi Palari Films dengan produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia. Naskahnya ditulis oleh Titien Wattimena. Ini menjadi film panjang keempat Edwin sebagai sutradara dan film kedua Palari.(pik)

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *