Connect with us

Entertainment

AMI Awards 2018 Serukan #SatuMusikIndonesia

Published

on

Dwiki Dharmawan, Ketua Umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia–foto istimewa

Anugerah Musik Indonesia Awards yang merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi insan dan industri musik Indonesia, kembali diadakan untuk yang ke-21 kalinya pada  26 September 2018 di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara.

Tahun 2018 ini dinilai sebagai tahun yang tepat untuk berefleksi, di mana industri musik di Indonesia selalu bergerak secara dinamis. Saat ini, banyak insan musik yang sebagian besar adalah digital native, terus bergairah untuk berkarya dan menghasilkan banyak jenis musik yang berkualitas.

Untuk itu, dalam perayaannya pada 2018 ini AMI mengusung tema #SatuMusikIndonesia. Tema ini menjadi sebuah seruan tentang bukan saatnya lagi bangsa kita terpecah belah oleh adanya perbedaan, namun justru memaknai perbedaan itu sebagai sarana untuk lebih memajukan industri musik Indonesia.

“Tahun ini kita punya tema, yang saya kira tepat yaitu #SatuMusikIndonesia. Musik selalu menyatukan kita, tidak ada urusan pemilihan politik, dan lain-lain,” ujar Dwiki Dharmawan, selaku Ketua Umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia.

Dwiki menilai tagar yang diusung AMI tahun ini sangatlah tepat, karena khazanah musik Indonesia sedang berkembang pesat. Apalagi saat ini suasana politik di Indonesia sedang memanas jelang pemilihan presiden tahun 2019 mendatang. Musik dinilai menjadi sebuah instrumen yang tepat untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Cahyo, selaku perwakilan dari Anugerah Musik Indonesia juga mengatakan bahwa AMI tidak mengotak-kotakkan jenis musik di Indonesia. Semua jenis musik diterima AMI dari berbagai daerah di Indonesia.

Penerima piala di malam puncak AMI Awards 2018 ke-21 yang akan disiarkan live oleh RCTI pada Rabu (26/9) pukul 21:00 adalah karya-karya yang diproduksi sepanjang rentang waktu 1 Juli 2017 hingga 30 Juni 2018. Untuk tahun ini, disediakan 76 piala untuk 45 kategori dan 3 kategori Best of The Best serta Legend Awards.

“AMI sekarang tidak mengotak-kotakkan musik. Semua datang baik dari Padang, Lampung, Jakarta, Bali, Baikpapan, dan hampir mencakup semua kota di Indonesia. Dan banyak lagu bahasa daerah yang kita terima,” ujar Cahyo. (pik)

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *