Connect with us

Entertainment

Ardina Rasti Prihatin Penyanyi Anak Bawakan Lagu Dewasa

Published

on

Ardina Rasti (foto Mervyn)

JAYAKARTA NEWS— Penyanyi dan aktris Ardina Rasti prihatin melihat banyaknya penyanyi anak membawakan lagu orang dewasa. “

Yang salah bukan anaknya. Tapi memang lagu anak sangat minim jumlahnya. Jadi anak juga jangan dipaksa produser mendendangkan lagu milik orang dewasa. Biarlah anak menikmati dunianya, dunia anak,” ujar Ardina Rasti dalam peluncuran album serial musik ‘Amo Baby’ di gerai Richeese Factory di Jakarta, baru-baru ini.

Pengalaman yang membuatnya sedih ketika Ardina diberitahu Maia Estianty
sebagai juri ajang pencarian bakat lomba menyanyi anak bahwa peserta anak hampir 70% membawakan lagu orang dewasa.

“Lagu saya berjudul ‘Kangen’ juga dilantunkan anak di lomba tersebut. Saya bangga dan sedih. Anak zaman kiwari jadi terkontaminasi lagu orang dewasa,” urai Ardina.

Di sisi lain, Ardina mengaku senang mendengarkan serial musik video animasi edukasi anak Indonesia yang merupakan kumpulan cerita pendidikan sederhana dalam kemasan lagu anak yang dinyanyikan secara Artificial Intellegence (AI).

Bagi Ardina yang memiliki dua anak berusia 5 dan 2,5 tahun ini merasa happy karena sebagai ibu bisa membimbing anak-anaknya.

“Misi album Amo Baby yang diproduksi G Studios yang menggaey Pro M dan Formula Pictures dan Richeese Factory yang menerbitkan DVD album ini bertujuan membimbing anak dalam pengalaman eksplorasi dan pembelajaran pertama anak dari abjad a b c sampai nama-nama hewan, warna hingga bentuk dapat membentuk pengetahuan mandiri yang tepat dan berguna,” jelas Ardina lagi.

Amo Baby berisi 10 musik video dengan judul ‘If you happy’, ‘Hello Hello’, ‘Drawing’, ‘Let’s Eat’, ‘Sharing’, ‘Wash your hands’, ‘Brush your teeth’ dan lagu-lagu lain yang bernilai edukasi dan bimbingan pengetahuan.

“Semoga akan lebih banyak lagi album anak seperti ini sehingga orang tua khususnya ibu enggak perlu khawatir lagi melihat perkembangan budaya dan etika belakangan ini,” harap Ardina.

Sedangkan pengamat film Yan Widjaja menyarankan agar album musik ini ada subtitle-nya dalam bahasa Indonesia. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *