Connect with us

Entertainment

Ali Shahab Wafat

Published

on

alm Ali Shahab

Telah berpulang kerahmatullah, budayawan Ali Shahab, hari ini lk pukul 15.00 wib dalam usia 77 tahun. (lahir 22 September 1941). Ali Shahab pernah menjadi Anggota Dewan Film Nasional (1989-1994), Ketua Umum Asosiasi Rumah Produksi (1991), Ketua I/Bidang Penjurian Panitia Tetap FSI (1994-1998), Anggota Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (1995-1998).

Menempuh pendidikan Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (1958-1963). Setelah lulus ASRI, ia langsung berkecimpung ke dalam dunia jurnalistik di Jakarta. Tahun 1967, ia menjadi pemimpin redaksi Indonesia Jaya. Ia juga menulis sekitar 20 judul novel populer. Tante Girang”merupakan ceritanya yang paling populer pada akhir tahun 1960-an dan mampu menembus layar lebar.
Langkah ke dunia layar lebar dimulai sebagai penata artistik dalam film Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1969). Bidang penyutradaraan di awalinya dari film Beranak Dalam Kubur (1971). Setelah aktif di layar televisi dengan serial Rumah Masa Depan (1984-1985), kegiatan menggarap film untuk layar lebar menurun. Terakhir, ia menyutradarai film Kisah Anak-Anak Adam (1988) dan menulis skenario untuk film Si Gondrong (episode Lawan Bek Marjuk) pada 1990. Setelah lepas dari PT. Sepro Karya Pratama (1981-1987) milik artis Rahayu Effendi, ia mendirikan rumah produksi sendiri, PT Sentra Focus Audio Visual yang dibangun tahun 1988.
Kiprah awal rumah produksinya adalah melanjutkan serial Rumah Masa Depan (1990) yang di bintangi aktor Dede Yusuf dan Desy Ratnasari. Tahun 1991 terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Rumah Produksi Indonesia (ARPI). Menjadi anggota Dewan Film Nasional (periode 1989-1994) dan Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) periode 1995-1998.
Pada kegiatan Festival Sinetron Indonesia yang dimulai sejak 1994, ia menjabat sebagai Ketua I/Bidang Penjurian Panitia Tetap FSI masa bhakti 1994-1998. Pada FSI 1996, ia terpilih sebagai sutradara komedi terbaik dalam Angkot Haji Imron. Sebelum itu karyanya Nyai Dasima menghasilkan piala bagi aktris utama Cut Keke dan aktor pembantu Charlie Sahetapy pada FSI 1995.
Pernah mendirikan Teater September, sebuah nama yang diambil dari bulan kelahirannya. Dari teater itu, sejumlah nama besar muncul, seperti Hamid Arief (alm) dan Wolly Sutinah alias Mak Uwok (alm). (pik)
Filmografi :
Di Balik Tjahaja Gemerlapan (Artistik, 1969),
Airmata Kekasih (Penata Rias & Busana, 1971),
Si Gondrong (Skenario, 1971),
Beranak Dalam Kubur (1971),
Brandal-Brandal Metropolitan
(Skenario, 1971),
Bumi Makin Panas, (Skenario, 1973),
Nafsu Gila (Skenario, 1973),
Rahasia Perawan, (Skenario, 1975),
Ranjang Siang Ranjang Malam
(Skenario, 1976),
Gaun Hitam (Skenario,1977),
Napas Perempuan, (Skenario, 1978),
Pulau Cinta (Skenario, 1978),
Detik-Detik Cinta Menyentuh
(Skenario, 1981),
Manusia Enam Juta Dolar
(Skenario, 1981),
Gadis Bionik (Skenario, 1982),
Cemburu Nih Yee… (1986),
Misteri Sumur Tua (1987),
Kisah Anak-Anak Adam, (Skenario, 1988),
Si Gondrong episode Lawan Bek Marjuk (Skenario, 1990),
Sinetron :
Rumah Masa Depan (1984-1985),
Desa Bumiku, Tanah Air Tanah Rebutan, Balada Para Pekerja, Pintu yang Terbuka, Anak Titipan (1993), Kepak Sayap Merpati Muda (1994), Burung Laut, Nyai Dasima (1995), Angkot Haji Imron (1996 dan 1997), Neo Pepesan Kosong (1990-an).***(pik)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *