Connect with us

Feature

Wajah Nusantara di Budapest

Published

on

Detik-detik pengibaran bendera merah putih di halaman KBRI Budapest, Hongaria. (ist)

Jayakarta News – Jika Anda pernah tinggal lama di negeri orang, pasti sepakat, bahwa ada dua hal yang selalu membuat air mata meleleh. Pertama, lantunan lagu nasional Tanah Airku karya Ibu Sud. Kedua, upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan, yang diikuti aneka kegiatan “tujuh-belasan”.

Simak penggalan lirik lagu Tanah Airku berikut ini, dan coba resapkanlah, seolah-olah Anda tinggal dan hidup di negeri orang:

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu

Tanah ku yang kucintai

Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

Tanah airku…

Dubes RI untuk Hongaria A.H. Dimas Wahab dan staf KBRI serta masyarakat Indonesia berbusana daerah Indonesia. (ist)
Petugas upacara 17 Agustus pun mengenakan busana daerah. (ist)

Kemudian, peringatan detik-detik proklamasi. Itulah yang terasa kental Sabtu (17/8/2019) pagi di KBRI Budapest, Hongaria. Hari itu, masyarakat dan diaspora Indonesia serta sahabat-sahabat Indonesia, mengenakan pakaian daerah seluruh Indonesia dan bersama-sama memperingatu HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Hal ini menjadikan perayaan HUT RI begitu beda dan menyentuh. Di samping, efek kemeriahan yang menggembirakan hati. “Kami imbau seluruh warga negara Indonesia dan pencinta Indonesia untuk menggunakan pakaian daerah atau nasional Indonesia,” tegas A.H. Dimas Wahab, Dubes RI untuk Budapest.

Dengan menggunakan pakaian daerah, katanya, diharapkan dapat memupuk semangat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia yang berada di Hongaria.  Semua WNI yang berada di Hongaria merupakan Duta Bangsa. “Dengan demikian harus dapat menjaga martabat dan citra diri sebagai Bangsa Indonesia,” ujar Dubes RI Dimas Wahab.

Seperti hari itu, tak hanya masyarakat yang menjadi peserta upacara, bahkan petugas upacara dalam melaksanakan kewajibannya juga menggunakan pakaian daerah yang melambangkan Bhinneka Tunggal Ika. 

Tim Sanggar Kinanthi dan SMA PU Al Bayaan yang datang langsung dari Jakarta juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Upacara Penaikan Bendera. Sebanyak 35 (tiga puluh lima) delegasi yang akan tampil di Kecskemet, Hongaria pada 18 – 21 Agustus 2019 hadir sebagai tim paduan suara.

Dubes A.H. Dimas Wahab, sebagai inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di halaman KBRI Budapest. (ist)
Dubes dan staf di panggung keriaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Budapest. (ist)

Usai upacara bendera, acara dilanjutkan Pesta Rakyat yang menampilkan berbagai penampilan budaya di antaranya gamelan Jawa dari tim Surya Kencana binaan KBRI Budapest yang beranggotakan diaspora Indonesia berkebangsaan Hongaria, berbagai tarian daerah seperti tari Kecak dan Saman yang dibawakan teman-teman sanggar Kinanthi Budaya, berbagai penampilan daerah dari masyarakat Indonesia serta tidak lupa acara ini semakin lengkap dengan suguhan makanan asli Indonesia.  

Pesta rakyat yang sangat meriah berlangsung dari pukul 11:00 hingga 17:00, waktu yang sangat panjang ini dikarenakan masyarakat Indonesia tidak hanya sebagai penonton melainkan juga berpartisipasi aktif mengisi acara bahkan diajak untuk bernyanyi dan menari di depan panggung. Sejumlah lagu dangdut benar-benar berhasil mengajak masyarakat larut dalam kemeriahan perayaan HUT RI.

“Ini baru namanya pesta rakyat! Semua ikut berpartisipasi! Seru-seru bersama” ujar Ibu Vera yang sudah menjadi permanent resident di Hongaria ketika seluruh masyarakat berdiri dan maju ke depan panggung menari bersama.

Sedikitnya sejumlah 300 masyarakat Indonesia hadir pada Upacara dan Pesta Rakyat KBRI Budapest. Bernyanyi dan menari bersama dengan beragam pakaian adat Indonesia.

Dirgahayu Indonesiaku. (*/rr)

Dubes A.H. Dimas Wahab memotong tumpeng kemerdekaan. (ist)
Suasana upacara HUT Kemerdekaan RI ke-74 di halaman KBRI Budapest, Hongaria. (ist)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *