Connect with us

Ekonomi & Bisnis

“Sunda Unik” Asalnya dari Meksiko

Published

on

SIAPA sangka, pelestari jajanan langka, Dede L. Wiratmadinata justru mendapat inspirasi dari Meksiko. “Ketika saya berkesempatan mengunjungi Meksiko, di sana ada even makanan tempo dulu yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Saya pikir, kenapa kita tidak melakukan hal yang sama di Indonesia?” ucapnya.

Begitulah, ia pun mewujudkan niatnya itu dalam label “Sunda Unik” pada tahun 2006. “Maklumlah, waktu ide itu muncul, saya masih kuliah. Selesai kuliah masih bekerja ke sana-sini, masih bepergian ke sana-sini,” excuse-nya.

Aneka jajanan tempo dulu koleksi “Sunda Unik”

Sebagai urang Sunda, Kang Dede –begitu ia disapa– memulainya dengan mengangkat jajanan tempo dulu yang populer di tanah Pasundan. Mulai dari gulali kacang, permen kayu, angleng, keremes arum manis, noga suuk, noga kelapa, puyur jipang, jitdong, sagon, tengteng, borondong, wajit kacang, koya, kolontong, dll.

“Persiapannya sungguh tidak mudah. Sebelumnya saya membuka-buka literatur, mengumpulkan informasi ke sana-sini, lalu melakukan penelusuran tempat-tempat jajanan itu diproduksi. Tidak hanya di sekitar Bandung dan Jawa Barat, tetapi sampai ke kota-kota di Jawa Tengah. Hasilnya, tidak semua item bisa didapat. Banyak yang tidak diketahui tempat produksinya,” tutur Kang Dede yang mengoleksi sekitar 150-an item jajanan tempo duu.

Jadi, katanya lagi, dari berbagai upaya yang dilakukan, makanan-makanan yang ada di counter-nya adalah yang termasuk yang bisa ‘diselamatkan’ alias bisa terlacak. “Kelemahan dari para pendahulu kita yang memproduksi makanan pada masa itu, jarang mewariskan ilmunya kepada keturunannya, setidaknya mewariskan resep dan cara membuatnya,” kata Kang Dede.

Nah, untuk menyiasati jajanan-jajanan yang sudah tidak diproduksi lagi, dia bersama keluarganya memproduksi sendiri. Penyiasatan ini juga dilakukan untuk bisa menjamin stok barang agar tetap ada.

“Sekarang banyak pihak penyelenggara even datang menawarkan kepada saya untuk berpartisipasi di acara-acara mereka. Tidak itu saja, pesanan jajanan juga banyak datang. Saya senang sekali, alhamdulilah,” kata Kang Dede yang kini rajin tampil di berbagai mal di Jakarta. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *