Connect with us

Feature

Sepenggal Kisah dari Negeri Syam

Published

on

 

Oleh: Atajudin Nur

ADA yang berkesan saat saya berkunjung ke Lebanon akhir Agustus 2017. Negara yang berbatasan dengan Palestina dan Suriah ini, menjadi tempat mengungsi bagi 1,5 juta pengungsi Suriah dan 500 ribu pengungsi Palestina.

Tentara ada di hampir setiap jalan di kota Beirut. Jalan raya di kota ini diisi dengan cek point yang dijaga tentara bersenjata laras panjang. Para tentara ini memeriksa setiap mobil yang melintas di area tersebut. Sementara di perbatasan antara Lebanon dan Palestina ada 1000 orang tentara Indonesia yang menjaga perbatasan dibawah bendera UNIFIL.

Selain bertemu dengan orang Indonesia yang kebanyakan adalah mahasiswa yang mengambil studi Ilmu agama Islam, saya juga bertemu dengan pengungsi Palestina yang tinggal di sana. Mereka yang tinggal bertahun-tahun disana tidak memiliki pekerjaan formal. Hal ini karena memang hak-hak mereka sebagai pengungsi dibatasi pemerintah Lebanon.

Selain pengasong di jalan raya, usaha mereka adalah  pedagang souvenir bagi para pelancong. Saya membeli jualan mereka berupa mug, gantungan kunci, tempelan kulkas bertuliskan Lebanon atau bergambar bendera dan tempat bersejarah di sana. Niat saya untuk membantu mereka mumpung lagi ada di Lebanon. Tidak banyak yang saya beli tapi saya berharap dapat meringankan penderitaan mereka dan memotivasi mereka untuk tetap hidup di negara tempat mereka mengungsi yg dekat dengan Masjid Al Aqsa.

Kalau Anda  mau dapat membantu mereka dengan cara mendapatkan   souvenir tersebut bisa menghubungi saya (melalui kontak jayakartanews.com). Semoga itu bisa menjadi shodaqoh jariah kita dengan membantu meringankan beban mereka.

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *