Connect with us

Kabar

Riung Mungpulung Memperingati Hari Koperasi ke-74: Bertahan di Tengah Pandemi dan Jadi Kreatif

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Hikmah utama yang bisa dipetik oleh Gerakan Koperasi dalam peringatan Hari Koperasi ke-74 tahun ini adalah kemampuannya bertahan. Bertahan menghadapi pandemi global Covid 19 yang berlangsung  lebih dari setahun.

Demikian antara lain disampaikan Ketua Dekopinda Kabupaten Bogor Pepi Januar Pelita kepada Jayakarta News, Selasa (12/7) di Kantor Dinas Koperasi dan UKM, Cibinong,  Bogor.

Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Bogor bersama Dinas KUKM kemarin mengadakan Riung Mungpulung atau pertemuan silaturahim dalam rangka memperingati  Hari Koperasi ke-74.

Hadir selain Sekretaris Dinas KUKM Linda Hendrayani, MSi, para penasehat Dekopinda dan majelis pakar.  Puncak pertemuan Riuang Mungpulung  adalah pemaparan materi tentang Kilas Balik Koperasi yang disampaikan Majelis Pakar Dr Ir Apendi Arsyad yang juga pengajar di Universitas Djuanda Bogor.

Mengapa kilas balik tentang perkembangan koperasi harus disampaikan,  menurut Apendi Arsyad, dengan memahami kembali sejarah perkoperasian, kita bisa menarik banyak pelajaran. Faktor apa saja yang membuat koperasi sukses, dan sebab-sebab apa pula yang menyebabkan kegagalannya. Hal ini jadi bahan renungan untuk langkah ke depan.

Pepi JP yang juga Ketua Pengurus Kopsyah Khairuh Ummah lebih lanjut mengatakan, kesulitan perekonomian akibat pandemi dialami koperasi. Namun, pihaknya bisa bertahan, mengatasi kendala dan hambatan-hambatan bahkan tantangan. “Hal inilah yang patut kami syukuri, “ kata mantan Ketua Puskopsyah ini.

Namun, kata Pepi, sebelum ada pandemi pun tantangan koperasi juga ada seperti kompetisi, kemampuan SDM yang kudu terus ditingkatkan. Hanya saja, adanya pandemi tantangan jadi bertambah.

Meski demikian, peluang pun tetap ada yakni bagaimana kita dituntut untuk berpikir kreatif menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan teknologi.

Tema yang diusung dalam peringan Hari Koperasi 2021 adalah Transformasi Digital Bisnis Koperasi Menuju Koperasi Kuat, Modern dan Mandiri. Terkait tema tersebut Pepi mengemukakan, pentingnya kreativitas dalam upaya mengikuti perkembangan teknologi, terutama teknologi digital. 

Karena itu koperasi pun dituntut untuk mengembangkan bidang usahanya. Tidak hanya terkait layanan menggunakan digital namun banyak aspek yang bisa diupayakan secara digital. Sehingga usaha lainnya yang dilakukan koperasi lebih berkembang dan jangkauan pasar lebih luas.

Sementara itu Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Linda Hendrayani, Msi usai Riung Mungpulung kepada wartawan mengatakan, untuk memajukan koperasi harus ada komitmen semua pihak. Tidak hanya kalangan koperasi, Dekopinda, Dinas,  tapi juga masyarakat. Dan kepada pelaku  koperasi Linda berharap, dalam mengembangkan kerja dan usahanya mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi.

Disebutkan, jumlah koperasi di kabupaten Bogor cukup  banyak. Yang tercatat, 1600 koperasi namun yang aktif sekitar 700-an, dan yang melaksanakan RAT tak sampai 50 persen. 

“Yang rutin menyelenggarakan RAT ini tergolong sehat, “ ujar Linda.

Lalu ia menyebutkan beberapa koperasi potensial atau eksis berkoperasi, di antaranya Kopsyah Khairu Ummah, Koperasi karyawan Indocement,  Koperasi wanita Atsiri, dan koperasi Sayaga Korpri.

Koperasi sehat dan potensial ini, kata Linda, tidak hanya asetnya yang besar, atau juga anggotanya, tapi koperasi itu benar-benar melaksanakan prinsip-pripsip koperasi, sehingga berdampak pada kesejahteraan anggota. isw

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *