Connect with us

Buku & Sastra

Puisi, Geguritan, dan Cerkak Sastra Bulan Purnama

Published

on

Sastra dan Geguritan di Bulan Purnama, Yanti S. Sastro Prayitno. (ist)

JAKARTA, JAYAKARTA NEWS – Mengawali tahun 2024, Sastra Bulan Purnama akan diisi tiga buku sastra, satu buku kumpulan puisi dan skesta karya Eros Sudardjono (Jombang), dan dua buku lainnya kumpulan geguritan dan cerkak (cerita cekak), atau cerita pendek yang ditulis menggunakan bahasa Jawa, dan ditulis perempuan anggota komunitas Rinonce.

Pertunjukkan Sastra Bulan Purnama edisi 148 diselenggarakan Sabtu, 27 Januari 2024, pkl. 15.30 di Museum Sandi Jl. Faridan M Noto No.21, Kotabaru, Yogyakarta.

Selain pertunjukan, pada hari dan tanggal berbeda, yaitu, Rabu 24 Januari 2024 di tempat yang sama, Obrolan Sastra Bulan Purnama seri 8 akan membahas buku ‘Yogyaku, Yogya Kita, Indonesia’ karya beberapa anggota Paguyuban Wartawan Sepuh Yogyakarta, dengan pembicara Idham Samawi, anggora DPR RI Fraksi PDI dan Sutirman Eka Ardhana, wartawan dan penyair.

Mereka dipilih karena merupakan penulis buku sekaligus anggota Paguyuban Wartawan Sepuh. Diskusi kali SBP bersibergi denngan Paguyuban Wartawan Sepuh (PWS),” ujar Ons Untoro, Koordinator Sastra Bulan Purnama, sekaligus penanggung jawab Obrolan SBP.

Sementara peluncuran 3 buku, yang yang merupakan Kumpulan Cerkak, Kumpulan Puisi dan Sketsa Puisi di  Sastra Bulan Purnama  bersinergi dengan Komunitas Melati Rinonce, yang anggotanya perempuan penulis yang tinggal di wilayah tiga propinsi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.

Yanti S. Sastro Prayitno menjelaskan, Melati Rinonce merupakan komunitas perempuan pecinta bahasa dan sastra Jawa yang berdiri 5 Februari 2022. Komunitas ini digagas oleh beberapa penulis yang pernah terlibat dalam penulisan buku geguritan Wanodya, di antaranya: Ninuk Retno Raras, Windu Setyaningsih, Endang Wahyuningsih, Yanti S. Sastro.

“Dengan niat awal mempererat persaudaraan yang sudah terjalin lewat Wanodya, melalui kegiatan menulis sastra Jawa maka disepakati membentuk komunitas Melati Rinonce, yang diambil dari salah satu tembang ciptaan Sang Maestro Ki Narto Sabdo. Tujuannya melestarikan (nguri-uri) dan mengembangkan bahasa dan Sastra Jawa. Komunitas ini bersifat terbuka, independen dan mandiri. Perempuan dari segala usia, latar belakang pendidikan, di manapun berada, asal berkeinginan untuk belajar menulis dalam bahasa Jawa bisa menjadi anggota,” kata Yanti S. Sastro Prayitno.

Beberapa nama yang akan hadir membacakan karyanya di Sastra Bulan Purnama di antaranya, Sriyanti S. Sastro Prayitno (Semarang), Windu Setyaningsih (Purbalingga), Ninuk Retno Raras (Yogyakarta), Endang Wahyuningsih (Yogyakarta), Ardini Pangastuti (Yogyakarta), Rachmani Susiatty (Purbalingga), Lelly Faizatillah (Purbalingga), Anastasia Sri KS (Purbalingga), Novi Indrastuti (Yogyakarta), Cicit Kaswami (Yogyakarta), Ami Simatupang (Yogyakarta), Suprihatin (Yogyakarta), Suratmini (Salatiga), Anastasia Sunu Murwani (Sragen), Widharningsih (Semarang), Liliek Budiastuti Wiratmo (Semarang), Yuli Purwati (Magelang), Nurrohmah PM (Nganjuk).

Ons Untoro, selaku koordinator Sastra Bulan Purnama menyebutkan, di tahun 2024 selain memberi ruang untuk para sastrawan di Indonesia mengisi di SBP, akan coba melakukan apa yang disebut sebagai silaturahmi sastra dalam bentuk kunjungan sastra di rumah sastrawan, yang tinggal di Yogya maupun di kota lain, untuk saling bertemu dan belajar.

“Proses belajar menulis tidak pernah berhenti, oleh karena itu diperlukan silaturahmi untuk saling belajar bersama,” ujar Ons Untoro. (pr)

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. Nury Ebs

    January 25, 2024 at 5:32 pm

    Luar biasa.
    Sayang sekali saya belum bisa bergabung dalam event istimewa ini. Saya patut merasa bangga karena berkesempatan ikut nubar bersama para wanita hebat dalam Melati Rinonce 3 (Kumpulan Gêguritan & Kumpulan Crita Cêkak). Semoga kedua buku ini dapat menginspirasi para kawula muda. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *