Connect with us

Agribisnis

Mentan Sebut Kepolisian Sudah Layangkan Panggilan kepada Produsen Beras

Published

on

Mentan Andi Amran Sulaiman (dok Kementan)

JAYAKARTA NEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan, Bareskrim Polri telah melayangkan surat pemanggilan kepada 10 perusahaan produsen beras terbesar yang diduga melakukan pelanggaran dalam distribusi dan pengemasan beras.

“Hari ini, pemanggilannya sudah dilayangkan, yang pertama ada 10 yang terbesar dipanggil dan kami sudah terima serta lihat tembusan panggilannya,” ujar Amran dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Langkah ini, kata Amran, dilakukan menyusul temuan mengejutkan dari hasil investigasi lintas lembaga terhadap 268 merek beras yang beredar di pasar.

Amran mengaku tidak gentar meski sempat diingatkan untuk berhati-hati karena menghadapi “orang-orang besar” di balik praktik curang tersebut.

“Saya bilang ini perintah Bapak Presiden untuk selesaikan yang korupsi dan mafia diberesin. Saya bilang, siap Bapak Presiden, akhirnya kami tindak lanjuti,” tegas Amran.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan, nama-nama perusahaan pelaku pelanggaran belum diumumkan Kementerian Pertanian karena menunggu proses resmi dari pihak kepolisian.

Alasan tak diumumkan nama produsen beras, kata Amran, agar barang bukti tidak dihilangkan.

“Nanti pasti diumumkan. Semua terumumkan secara otomatis kalau sudah dipanggil oleh penegak hukum,” jelas Amran.

Amran mengungkapkan, ketidaksesuaian beras yang beredar di pasar tidak hanya dari sisi mutu dan harga, tetapi juga dari sisi berat.

“Sudah ada videonya, ada tokonya, lengkap. Kita periksa hasil lab dari 13 laboratorium di 10 provinsi,” kata Amran.

Lebih jauh Amran menerangkan, beras yang dikatakan untuk 5 kilogram (kg) namun isinya 4,5 kg.

“Ada juga yang kualitasnya beras biasa tapi dijual sebagai premium,” sebut Amran lagi.

Meski begitu, Amran meminta sanksi hukumnya nanti diberikan kepada produsen beras yang terbukti melakukan kecurangan.

“Kalau ada perusahaan besar yang mengoplos ini yang harus ditindak,” tukas Amran.

Amran menekankan, tidak ada lagi alasan harga beras untuk tetap tinggi di tengah peningkatan produksi dan ketersediaan stok nasional.

“Sekarang ini tidak ada alasan harga naik. Produksi naik sesuai BPS, sesuai FAO, sesuai Kementerian Amerika Serikat, kemudian stok kita tertinggi sepanjang sejarah. Terus alasan apa lagi harga naik?” tutup Mentan Amran. (yog)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement