Connect with us

Kabar

Lansia Bukan Obyek Tapi Subyek Pembelajaran

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Ilmu gerontologi berkembang ketika lansia dijadikan subyek pembelajaran. Hal itu didapatkan para mahasiswa Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika melakukan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan (STW-RP) di bilangan Cibubur, Jakarta Timur. Selama 12 hari (26 Januari -10 Februari 2023) 34 mahasiswa program studi Ners Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan praktik di STW-RP. Demikian diungkapkan Kepala STW-RP Ns Ibnu Abas M.Kep, S.Kep. Kom di Jakarta.

Menurut Abas, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah bermitra dengan STW-RP sejak tahun 2018. Lingkup kerjasamanya meliputi bidang pendidikan untuk praktik profesi dan kuliah pakar, termasuk penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya di bidang perawatan gerontik atau lanjut usia.

Sementara Dr. Uswatun MSN selaku Koordinator MA Keperawatan Gerontik menyatakan, STW-RP memiliki kharakteristik lansia yang heterogen, berpendidikan baik, bahkan ada yang berpendidikan tinggi, budaya dan agama yang beragam serta kondisi kesehatan yang heterogen. “Di sini lansia bukan menjadi obyek pembelajaran, tetapi subyek, bahkan bisa menjadi pembimbing bagi para mahasiswa,” katanya.

Pada hari terakhir tersebut, mahasiswa berkesempatan diskusi dengan dua lansia, yaitu Bp Nazarudin Nasution dan Ibu Ida Ismail Nasution dalam sesi sharing bersama lansia terkait dengan kesan dan pesannya. Kondisi fasilitas di STW-RP juga lengkap.

Terlihat salah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan IHT untuk caregiver STW-RIA Pembangunan

Selain konsep huniannya ramah lansia (antara lain tidak ada tangga yang membuat lansia sulit berjalan), juga ada layanan kesehatan khusus lansia, fasilitas belajar yang lengkap, ruang kegiatan atau recreational therapeutic, ruang kuliah, WiFi dan perpustakaan.

STW-RP juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan kompeten sehingga memenuhi kriteria untuk belajar mahasiswa. Staf yang bertugas di STW-RP memiliki latar belakang pendidikan S1, bahkan ada yang S2 spesialis dari kampus terkemuka seperti Universitas Indonesia.

Sementara itu Ketua Umum Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan YKBRP, dr. Sri Kusumo Amdani SpA(K), MSc mengatakan, pihaknya terus memberi dukungan kepada Kepala STW RIA Pembangunan untuk membangun jaringan dengan berbagai pihak demi kemajuan STW-RP. Karena itu ia berpesan agar STW RIA Pembangunan harus terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi yang berkualitas seperti UI, UIN, Untar dan lainnya dalam rangka pengembangan layanan untuk kesejahteraan lansia dan kemajuan STW RIA Pembangunan.

Pada kesempatan itu, Nurul, salah seorang mahasiswa mewakili teman-temannya menyampaikan rasa syukur dan senang bisa belajar di STW-RP. Dia dan teman-teman banyak mendapatkan kesempatan yang luar biasa dalam menggapai cita-citanya menjadi seorang perawat profesional. Nurul berharap STW RIA Pembangunan akan makin maju dan kelak adik-adik kelasnya bisa juga terus praktik dan belajar di STW-RP. (laks)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *