Connect with us

Kabar

GEMPITA tak Tinggal Diam kalau Ada Demo Pemilu Anarkis

Published

on

Kiri: Ketua Umum DPP GEMPITA, Alfonso Ferry Pahotan, SH. Kanan, suasana demo di depan kantor Bawaslu, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, hari ini (19/2/2024).

JAYAKARTA NEWS – Sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Keadilan Rakyat mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024) siang. Mereka sempat adu-dorong dengan aparat kepolisian.

“Saya mengapresiasi kinerja aparat yang bertindak proporsional, terukur, dan professional,” ujar Ketua Umum DPP GEMPITA (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air), Alfonso Ferry Pahotan, SH, MH menanggapi aksi massa di depan kantor Bawaslu hari ini.

Alfonso menilai, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo telah melakukan tugasnya dengan baik. Antara lain, melarang massa memasuki kantor Bawaslu. Sebaliknya, pihak kepolisian telah menyediakan tempat untuk massa aksi menyampaikan aspirasi.

Menyikapi substansi pengaduan Gerakan Keadilan Rakyat, Alfonso yang juga seorang praktisi hukum itu menilai sebagai hak warga negara menyampaikan pendapat. Semua hal terkait penyelenggaraan Pemilu telah diatur melalui peraturan KPU maupun Undang-Undang Pemilihan Umum. Termasuk mekanisme penyelesaian sengketa.

“Salah satu misi kami di GEMPITA adalah menciptakan kaum milenial yang menghormati peraturan perundang-undangan serta hukum yang berlaku di Tanah Air,” tambahnya.

Sebagai Ketua Umum GEMPITA, organisasi relawan yang sejak dideklarasikan menyatakan dukungan pada Capres-Cawapres Prabowo – Gibran, mengaku mencermati setiap perkembangan pasca pemungutan suara 14 Februari 2024. “Fenomena yang kalah menuduh curang kepada yang menang, itu lagu lama,” kata Alfonso pula.

Jangan Anarkis

Ketika ditanya, apakah GEMPITA akan menurunkan massa dan melakukan “counter demo” atau demo tandingan, Alfonso hanya tertawa. “Untuk apa…. Saya rasa tidak perlu. Kita serahkan pada mekanisme yang ada. Kita percayakan pada proses hukum,” kata Alfonso.

Sekalipun begitu, GEMPITA tetap setia dan waspada mencermati setiap dinamika politik yang terjadi ke depan. “Tugas kami sebagai warga negara sekaligus pendukung Paslon 02, adalah mengawal penghitungan suara yang sudah berada dalam tren kemenangan, sampai ke pengumuman resmi KPU. Jika nanti ada gugatan, kita juga akan ikuti prosesnya di Mahkamah Konstitusi sampai selesai,” tegasnya.

Kepada para pihak yang belum bisa menerima kekalahan pasangan yang didukung, Alfonso meminta agar tetap bisa menjaga diri. Kalau hendak menyalurkan protes atau gugatan, salurkan melalui mekanisme yang ada.

“Janganlah membuat aksi massa anarkis. Mari kita dewasa dalam berdemokrasi. Sebab, kalau ada elemen masyarakat yang bertindak anarkis dan mengancam stabilitas, kami pun tidak akan tinggal diam,” tegasnya. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *