Connect with us

Entertainment

‘Kereta Berdarah’: Horor, Thriller dan Misteri

Published

on

Kengerian dan ketegangan di film 'Kereta Berdarah' (foto MVP)

JAYAKARTA NEWS— Anda kerap naik kereta api ke Bogor atau Bandung? Belakangan, beberapa kereta api bertabrakan atau menabrak mobil pas palang pintu kereta api lupa ditutup?

Tapi di film karya sutradara Rizal Mantovani berjudul ‘Kereta Berdarah’ yang bakal beredar 1 Februari 2024, kereta apinya setiap melewati terowongan, satu gerbong raib.

Kok bisa? “Ini kan film fiksi. Pasca produksi setahun. Syuting 1, 5 bulan,” ujar produser Multi Vision Plus, Amrit Punjabi.

Dijelaskan Amrit, shoot terbanyak di ‘green screen’. “Lihat di luar kereta, semua hijau. Ini erat kaitannya dengan penggunaan CGI” ungkap Amrit.

CGI adalah Computer Generated Imagery tentang teknologi penggunaan efek spesial dan citra 3 D digital yang berefek tambahan nyata pada adegan film. “Tantangannya untuk ‘make sure’, semua penerapan CGI-nya perfect, sempurna dan apik,” imbuh Amrit.

Penggunaan CGI memiliki ‘level of difficult’ yang cukup tinggi. “Pemain gokil semua. Saya puji dan salut seluruh tim bisa berkoordinasi hasilkan film yang bagus dan utuh,” timpal Amrit.

‘Kereta Berdarah’ penuh kengerian dan ketegangan di gerbong kereta api misterius bernama Sangkara. Keanehan terjadi setiap kereta api memasuki terowongan. Lima gerbong raib.
Penumpang panik melihat makhluk tak kasat mata dan akhirnya jadi korban pesta pora penunggu kegelapan.

Purnama (Hana Malasan) yang sembuh dari kanker dan Kembang (Zara Leola) berliburan ke resort alam di sebuah bukit terpencil. Mereka menggunakan kereta api Sangkara. Di dalam gerbong kereta api duduk tenang bupati korup, investor dan penumpang lain. Terjadi keributan antar penumpang. Nyawa menjadi taruhannya.

Film penuh keseraman yang diakurasi untuk 17 tahun ke atas ini dibintangi banyak pemeran berbakat seperti Putri Ayudya, Yama Carlos, Kiki Narendra, Fadly Faisal, Emil Kusumo, Ilyas Bachtiar selain Hana Malasan dan Zara Leola. Putri Ayudya di film ini menjadi penumpang disabilitas alias tuli.

“Sebelum take kemera, saya punya ide menjadi penumpang tuli. Ide ini saya tawarkan ke pak Amrit dan pak Rizal yang menerimanya. Untuk mendapatkan ‘roh’ dari orang tuli, saya kerap bergaul dan mewawancarai dengan penyandang disabilitas. Mereka welcome dan senang sekali dengan riset saya,” cerita Putri Ayudya.

Berbeda dengan Fadly Faisal yang baru pertama main film horor. “Pertama saya rada pusing. Resikonya, saya diceritakan melihat korban berjatuhan dan harus berbohong kepada penumpang lain yang masih hidup,” terang Fadly Faisal.

Walhasil, Rizal Manthovani memang diakui sangat lihai dan tekun meramu unsur horor, thriller, misteri dan legenda yang padat dan terjadi dalam gerbong kereta api.

Takut naik kereta api setelah nonton film Kereta Berdarah?
Naik kereta api tut tut tut siapa hendak turut (mati) ?

Enggak usah takut lah. Ini kan cuma film fiksi dan bukan kenyataan. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *