Connect with us

Kabar

Jogja ‘Netpac’ Film Festival ke-18: Diikuti 25 Negara, Tiket Sold Out

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Mengusung tema ‘luminescence’ (pendaran cahaya), Jogja ‘Netpac’ Asian Film Festival ke 18 telah dibuka di Empire XXI, jl Urip Sumoharjo, Klitren, Jogjakarta baru-baru ini.

Ribuan orang penikmat film, artis, film maker, serta komunitas film memenuhi pelataran Empire XXI menikmati sajian musik dari Sal Priadi.

Tampak duduk bersila di depan stage Chicco Kurniawan, Lutesha, Daffa Wardhana, Arbain Yasiz berbaur dengan sutradara asal India Ashish Avinash Bende, produser Saville Chan, aktor Mandarin Hui Yuet Sheung, komposer Chu Wan Pin dan lain-lain. Tampak pula aktris senior Christine Hakim yang akan menerima honorary award JAFF 2023 atas 50 tahun dedikasinya pada sinema Asia.

“‘Ini festival film brilian. Di ajang festival ini enggak ada lagi gap. Produser dan komunitas duduk nonton film dan diskusi bersama,” lontar Ashish Avinash Bende yang menyertakan film buatannya bertajuk ‘Autobio Pamphlet’ sebagai film pembuka JAFF 2023 yang diputar di 5 studio.

Diikuti 265 film dari 25 negara, Direktur JAFF Ifa Isfansyah mengaku luar biasa antusiasme penonton dan pecinta film baik dari Jogjakarta maupun dari Jakarta, Bandung, Bali dan kota lain. “Banyak antrean. Sampai tersendat. Dua hari sebelum hari ‘H’, tiket sudah sold out” ungkap Ifa.

Di JAFF ke 18 yang berlangsung dari 25 November sampai 2 Desember 2023 (kompetisi dan non-kompetisi) ini, ada suatu event yang istimewa yaitu program ‘World of Wong Kar Wai’ yaitu diputarnya 2 film masterpiece karya Wong Kar Wai yaitu ‘In the Mood for Love’ dan ‘Chungking Express’.

Selain itu, ada program spesial pemutaran 8 film nasional yang belum tayang secara komersial di bioskop yaitu ‘Women from Rote Island’, ’24 Jam Bersama Gaspar’, ‘Jatuh Cinta Seperti di Film Film’, ‘Ali Topan’, ‘Setan Alas’ (karya Yusron Fuadi dari Vokasi UGM), ‘Pemukiman Setan’, ‘Monster’ dan ’13 Bom di Jakarta’ (film penutup JAFF ke 18).

Jelas, JAFF adalah ajang untuk memperkaya kita semua melalui pemutaran film, kritik, diskusi, workshop, selain pertemuan informal disela kegiatan. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *