Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Jalan Merak-Baluran Dibangun dengan Konstruksi Perkerasan Berbutir Lapis Pondasi Batu Belah

Published

on

SITUBONDO, JAYAKARTA NEWS – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Jalan Dusun Sidomulyo-Dusun Merak, Desa Sidomulyo-Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo (Kawasan Taman Nasional Baluran), Senin (9/1).

Peresmian jalan ini merupakan tindak lanjut atas Kesepakatan Bersama antara Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Bupati Situbondo tentang Pelestarian Fungsi Kawasan Taman Nasional Baluran. Yakni melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Konservasi di Zona Khusus Labuhan Merak (Eks HGU PT Gunung Gumitir) pada tanggal 3 September 2020.

Gubernur Khofifah berharap, ke depan peresmian jalan ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan koneksitas antar wilayah. Apalagi daerah tersebut merupakan akses menuju Kawasan Taman Nasional Baluran dan beberapa pantai di sekitarnya, seperti Pantai Sijile, Pantai Bilik dan Pantai Merak (Labuhan Merak) Ujung.

“Kami terus berikhtiar koneksitas masyarakat bisa terus dimaksimalkan layanannya. Dengan begitu maka kami optimis hal tersebut akan menjadi pengungkit sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” katanya.

Sebagai informasi jalan yang diresmikan Gubernur Khofifah ini merupakan jalan yang berada di area Taman Nasional Baluran. Jalan ini memiliki panjang 10 kilometer dan lebar 3 meter serta bahu jalan satu meter.

Pembangunan jalan ini menambah lebar jalan cukup signifikan. Dimana sebelumnya jalan ini memiliki lebar 0,5 – 2 meter. Sedangkan untuk kapasitas penahan beban, jalan ini mampu menahan beban hingga 5 ton.

Dan di sepanjang 10 kilometer jalan ini, total terdapat 11 titik jembatan yang dibangun sebagai penguat aksesibilitas masyarakat antar wilayah.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, keberadaan jalan ini telah membuka akses bagi warga Desa Merak yang semula mengalami kendala terlebih di musim penghujan. Sebab sebelumnya ketika musim penghujan akses masyarakat terganggu sehingga seringkali masyakarat mengakses melalui jalur laut atau menggunakan perahu.

“Hal-hal seperti ini yang harus kita perhatikan terutama akses untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam menjangkau layanan kesehatan, ekonomi maupun pendidikan. Misal masyarakat yang ingin berobat ke puskesmas tidak lagi terkendala akses jalan yang rusak atau tidak bisa dilewati ketika hujan,” katanya.

Untuk itu ia optimis keberadaan jalan yang dibangun dengan konstruksi perkerasan berbutir lapis pondasi batu belah (Telford) ini akan dapat meningkatkan Indeks Pembangungan Manusia (IPM) Kab. Situbondo.

“Semoga jalan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Bila koneksitas jalannya baik maka masyarakat tentu akan bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan dengan lebih mudah,” katanya.

Menurutnya, adanya akses jalan yang dibangun dari sumber dana DAU Kabupaten Situbondo senilai Rp 20 miliar ini harus diiringi dengan pembangunan di sektor elektrifikasi dan telekomunikasi.

Khusus terkait elektrifikasi, orang nomor satu di Jatim ini akan berkoordinasi dengan GM PT. PLN IUD Jatim, Lasiran untuk membantu proses elektrifikasi di wilayah tersebut terutama untuk rumah tangga.

“Ini bagian dari Jatim Light for All 2024. Rasio elektrifikasi Jatim sudah mencapi 99,36 persen. Namun secara agregat sebenarnya sudah mencapai 100 persen. Karena banyak rumah berkembang yang dan kemudian yang dihitung per KK,” katanya.

Proses elektrifikasi melalui kerjasama dengan PLN IUD Jatim ini sendiri telah dilakukan sejak lama. Seperti yang sudah dilakukan di berbagai kepulauan di Sumenep tahun ini. Dari 22 pulau sudah terkoneksi 15 pulau. Jadi ia berharap ini akan menjadi prioritas.

“Untuk bantuan sambungan listriknya sendiri kami dari Pemprov Jatim akan memberikan bantuan sambungan listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu atau berpenghasilan rendah. Ini juga menjadi bagian dari program perlindungan sosial untuk mengurangi dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM,” katanya.

Sedangkan untuk sektor telekomunikasi, pihaknya menyebut akan berkoordinasi dengan beberapa penyedia jasa layanan telekomunikasi atau provider.

Lebih lanjut menurutnya, adanya akses jalan ini akan menjadi bagian dari upaya menjaga ekosistem serta daya dukung alam dan lingkungan. Apalagi jalan ini melintasi Taman Nasional Baluran.

“Bagaimanapun ini menjadi bagian dari proses menjaga Taman Nasional Baluran, yang harus tetap kita jaga daya dukung alam dan daya dukung lingkungan sekitarnya. Jalannya ada, aksesnya makin terbuka, tapi Baluran ini tetap harus kita jaga ekosistemnya,” katanya.

Sedangkan terkait dengan pengaspalan jalan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa izin pengaspalan sudah turun. Namun ini jalan ini memiliki lebar 3 meter sehingga ini merupakan jalan kabupaten.

Sementara itu, Bupati Situbondo Drs. H. Karna Suswandi, M.M mengatakan akses jalan ini sangat penting bagi Pemkab Situbondo karena ada 8 destinasi wisata di yang ada di luar Taman Nasional Baluran. Seperti Pantai Lempuyang, Pantai Sirondo, Pantai Kakapa, Pantai Balanan, Pantai Batu Hitam dan Pantai Kajang, Tebing Batu Hitam dan Rumput Emas.

“Akaes jalan ini izinnya baru 10 km karena izinnya dari KLHK baru 10 km dulu. Namun rencananya kami ingin melanjutkan pembangunan jalan lanjutan yang menghubungkan antar pantai-pantai ini. Dan tentunya kami harap ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

“Sekali lagi tujuan kami membangun jalan ini bukan semata-mata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi adalah untuk kemakmuran rakyat di Merak pada khususnya. Kalau masyarakat makmur dan sejahtera insyaAllah nanti iuga akan diikuti oleh meningkatnya PAD,” pungkasnya. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *