Connect with us

Feature

Hobi Jalan-Jalan Berujung Bisnis Travel

Published

on

Tengku Feria Aznita (Cici), pemilik Travel Ende Holidays/foto: Ende Holidays

MEDAN, JAYAKARTA NEWS – Bekerja di industri pariwisata plus hobi jalan-jalan menghantarkan Tengku Feria Aznita terjun ke bisnis travel. Dia tidak lagi sekadar menjadi karyawan sebuah perusahaan wisata tapi menjadi pemilik travel agent.

Berbekal pengalaman di tempat kerja sebelumnya, memberi semangat tersendiri bagi Cici, begitu namanya akrab disapa, dalam menggeluti usahanya, Travel Ende Holidays.

Bagi Cici,  begitu ia biasa disapa, pengalaman bekerja di tempat wisata merupakan modal awal non financial yang cukup berharga untuk mengawali bisnis agen traveling.

Istana Maimoon terletak di Jln. Brigjend Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimon, Kota Medan dan Rumah Tjong A Fie terletak di daerah Kesawan, Jalan Ahmad Yani, No. 105. (Foto. Monang Sitohang)

Dari pengalaman itu, setidaknya bisa mengenal banyak tempat wisata, baik yang di Sumatera Utara seperti Danau Toba,dll, juga  di propinsi lain seperti Pantai Kuta Bali, bahkan tempat wisata luar negeri seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

Bekerja di tempat wisata terdahulu ikut juga membuka relasi di dunia tersebut. Dan ini lah yang menjadi modal Cici untuk menggeluti bisnis travel agent. Memang, kala itu relasinya belumnya banyak, namun itu cukup membantu menggembangkan usahanya.

Perlahan tapi pasti usaha Cici berkembang. Ia semakin banyak mendapat kepercayaan untuk menghadle tamu yang ingin berpergian ke berbagai tempat, baik itu tempat wisata dalam negeri (di luar Sumatera Utara) maupun ke luar negeri seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.  

“Seiring waktu, kepercayaan satu persatu berdatangan. Antara lain, dipercaya meng-handle tamu-tamu yang masuk ke Sumatera Utara. Tujuan utama berwisata yang kami promosikan tentulah Danau Toba dan sekitarnya serta Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara,: ujar Cici,

Cici selalu beranggapan dan berpandangan bahwa nettwork atau jaringan bagi pebisnis travel itu bukan sekadar perlu, tapi harus diperluas seluas-luasnya. Makanya, ia pun memilih bergabung di asosiasi travel agen, di ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASTINDO (Association Travel Agent Indonesia) dan JWM (Jaringan Wisata Muhamadiyah)

Di asosiasi itu, para palaku travel agen di seluruh Indonesia bisa saling mengenal sesama anggota.

Dimana setiap tahun diadakan pertemuan di salah satu kota yang telah ditentukan. Contohnya di Bandung, sebagai member tentu ikut dalam pertemuan tersebut. Selanjutnya, bisa berkenalan lebih dekat sesama member dan sekalian mengenal serta memperkenalkan produk wisata dari daerah masing-masing member. “Manfaat organisasi itu nyata,” ucap Cici. 

PascaCovid 

Setelah Covid, sekitar pertengahan 2022, usaha yang berkaitan dengan sektor pariwisata secara perlahan merangkak bangkit. Bahkan terlihat adanya perubahan mindset di masyarakat bahwa jalan-jalan atau rekreasi menjadi kebutuhan tambahan.

Menyikapi situasi dan kondisi itu, para pelaku travel agen pun membuat sejumlah paket perjalanan yang menarik minat masyarakat. Di antaranya, di Travel Ende Holidays yang mengemas paket dengan prioritas tujuan Danau Toba. 

Paket tujuan Danau Toba dan sekitarnya menjadi prioritas, karena sebagai travel agen tentulah ingin memajukan agar para turis baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara berkunjung ke Sumatera Utara.  

Pada paket one day trip, sopir (driver) merangkap guide. Sopir sudah tahu dan paham rute tempat-tempat wisata yang dituju sesuai paketnya. 

Para tamu  pembeli paket ini biasanya akan dijemput dari tempat si tamu menginap. Lalu si tamu dibawa singgah ke tempat-tempat wisata. Kalau keliling Kota Medan, biasanya singgah di Istana Maimun, rumah peninggalan Tjong Afie, Pos Bloc (tempat nongkrong masa kini) dan makan siang di Rumah Makan Melayu Padang. Tarifnya tergantung berapa banyak tamu dalam paket one day trip tersebut.

Kalau di luar Kota Medan juga tersedia paketnya. Biasanya 3 hari 2 malam atau 4 hari 3 malam. Rute paketnya, Parapat, Samosir dan turunnya atau kembali melaui Berastagi. Kalau ke luar negeri seperti ke Bangkok, Malaysia dan Vietnam.

Fokus Universitas dan Sekolah

Menurut Cici, sekarang ini ia lebih fokus merambah ke instansi universitas dan sekolah. Memperbanyak paket studi tour, ternyata responnya cukup bagus. Biasanya salah satu universitas membuat permintaan bersama agar tanda tangan MoU dilakukan di universitas yang dikunjungi. 

Para mahasiswa saat berkunjung ke salah satu Universitas di Malaysia. (dok Ende Holidays)

Contohnya, Universitas Darma Agung ada 100 orang dan juga dari Universitas Panca Budi. Umumnya tujuan studi tour ini masih di Negara Malaysia. Travel agen Ende Holidays membawa para mahasiswa dan manajemennya. Yang mana sebelum nya pihak Universitas di Malaysia yang hendak dikunjungi diberitahukan. 

“Jadi universitas yang hendak dikunjungi di Malaysia sudah diberitahukan terlebih dahulu, sehingga ketika nanti tiba, ke salah satu jurusan misalnya Fakultas Hukum, mahasiswa yang kita bawa sudah disambut oleh pihak Kampus Fakultas Hukum, lalu diadakan seminar dan saat ini paket-paketnya sudah tersedia,” papar Cici. 

Wanita berdarah Melayu ini menambahkan wisata yang booming masih tetap Danau Toba. Di sana (Danau Toba) saat ini bermunculan tempat-tempat baru semacam cafe dengan view menjorok ke arah Danau Toba.

Kalau yang sedang viral, tujuan wisata ke Sibea-bea, berlokasi di antara Kecamatan Harian Boho dengan Desa Janjimartahan di Kabupaten Samosir juga cukup menarik, tidak sedikit yang penasaran. “Kami juga pernah membawa tamu kesana, tapi sesuaikan dengan waktu. Karena Sibeabea adanya di ujung, jadi ke sana harus nginap,” jelas Cici yang ditemui di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, Selasa (6/2/2024) lalu. (Monang Sitohang) 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *