Feature
Heboh Gizi Buruk
JAKARTA kembali heboh. Kali ini bukan lantaran hingar bingar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tapi justru menyangkut warganya yang ketahuan menderita gizi buruk. Sang penguasa wilayah, Basuki Tjahaja Purnama pun buka suara.
Diakui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, gizi buruk biasanya terjadi karena seorang anak tidak pernah diperiksakan kesehatannya saat bayi ke posyandu. “Kalau gizi buruk sering karena keluarga enggak bawa anaknya ke posyandu,” kata Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/2).
Menurut Basuki, dia belum mendapat laporan mengenai Rollin, seorang anak berusia 17 tahun yang menderita gizi buruk. Kasus yang sama juga pernah ditemukan di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Keluarga penderita gizi buruk kurang mendapat informasi mengenai pencegahan dan pengobatan.
“Kalau mereka mau bawa ke puskesmas, pasti dibantu. Enggak mungkin enggak diurus,” ujarnya. Dikatakan, hal yang sama juga berlaku bagi warga KTP non-DKI. Hal itu dilakukan atas dasar kemanusiaan.
Menurut informasi, Rollin menderita gizi buruk sejak enam tahun lalu. Rollin merupakan bungsu dari enam bersaudara pasangan Wastara (63) dan Supriyatin (60). Mereka tinggal di kontrakan kecil di kawasan TPU Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Ayahnya yang bekerja sebagai buruh gali kubur, sementara ibunya mengidap penyakit stroke tidak bisa berbuat banyak untuknya.
Wastara mengaku tidak mengetahui penyebab penyakit anaknya. “Saya enggak tahu anak saya sakit apa, tahu-tahu waktu itu enggak bisa jalan dan menjadi seperti ini,” kata Wastara. Mengingat kondisi ekonominya yang kurang, Wastara dan keluarganya cuma bisa mengurus anaknya di rumah. ***