Kesehatan
Lima Merek Teh Mengadung Mikroplastik Terbanyak Berbahaya

JAKARTA NEWS – Lima merek teh dinilai mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan. Hasil riset Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengungkapkannya. Waspada karena mengakibatkan kanker.
Teh celup menjadi salah satu sumber utama paparan mikroplastik. Para peneliti memperingatkan bahwa konsumsi mikroplastik dari teh celup dapat menjadi salah satu sumber paparan bagi masyarakat Indonesia.
Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kecil kurang dari lima milimeter yang dapat terakumulasi dalam tubuh manusia dan hewan.
Mikroplastik mmemiliki sifat sulit diurai, dan akan mengendap dalam tubuh. Mikroplastik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari penelitian Ecoton disebutkan lima merek teh yang beredar di pasaran mengandung mikroplastik terbanyak, yakni Teh Celup Sosro, Teh Poci, Sari Murni, Sariwangi, dan Tong Tji.
Penelitian Ecoton dilakukan didasarkan artikel jurnal “Environmental Science & Technology 2024” yang mengungkap bahwa masyarakat Indonesia tanpa sadar dapat menelan sekitar 15 gram mikroplastik setiap bulan. Jumlah ini setara dengan berat tiga kartu ATM.Lima merek teh celup yang diteliti melalui dua metode.
Hal ini untuk menggambarkan kebiasaan masyarakat dalam menyeduh teh. Setiap merek diteliti dengan perlakuan menggunakan air sebanyak 200 ml.
Perlakuan pertama, penempatan kantong teh dalam air selama hingga suhu 95 derajat Celsius.Hasilnya untuk Teh Celup Sostro sebanyak 1093, Teh Poci 1077, Sari Murni 1059, Sariwangi 1013, dab Tong Tji: 1009.
Kedua, kantong teh dimasukan setelah air mencapai suhu yang sama dan diaduk selama lima menit. Hasilnya untuk Teh Sari Murni 763 Sariwangi 720, Teh Celup Sostro 709 , Tong Tji 692, dan Teh Poci 641.
Menurut peneliti, saat diseduh dengan air panas, kantong teh celup bisa melepaskan mikroplastik ke dalam teh. Hal ini dipengaruhi jenis plastik yang digunakan, karena setiap plastik memiliki tingkat ketahanan berbeda terhadap faktor eksternal seperti suhu panas tinggi, paparan sinar UV, dan gesekan.
Semakin rendah ketahanannya, semakin mudah plastik tersebut terurai menjadi mikroplastik yang akhirnya ikut masuk ke dalam tubuh, diserap saluran pencernaan, masuk ke darah, dan tersebar ke organ otot, hati, ginjal, jantung, sampai otak ketika teh dikonsumsi.
Pada 2016, BPOM telah merilis penjelasan terkait jenis kertas dan plastik yang digunakan kantong teh celup.
Kantong teh celup yang digunakan terbuat dari kertas jenis kraft. Kertas ini dilapisi dengan plastik polietilen untuk meningkatkan daya rekat saat pemanasan. (yer/ant)