Connect with us

Entertainment

Hari Musik Nasional 9 Maret 2024: Tingkatkan Apresiasi Pemusik terhadap musik Indonesia

Published

on

Ayu Azhari sedang menyanyi menyambut HMN (foto Ipik)

JAYAKARTA NEWS— Musik kini bisa didengar dimana-mana. Di radio, vinyl, televisi, CD dan tempat hiburan lain.Tapi apakah Anda tahu ada Hari Musik Nasional (HMN) yang dirayakan setiap tanggal 9 Maret ?

Berdasar Keppres No 10 tahun 2013 yang diteken Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), bangsa Indonesia memiliki Hari Musik. Tanggal tersebut adalah hari lahir komponis Wage Rudolf (WR) Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pahlawan nasional.

Ditetapkannya HMN bertujuan guna meningkatkan apresiasi pemusik terhadap musik Indonesia (musik nasional dan musik daerah).

“Pemerintah perlu mengembangkan prestasi pemusik yang meningkatkan derajat musik Indonesia secara regional dan internasional,” kata promotor musik dari Deteksi, Harry ‘Koko’ Santoso dalam perbincangan dengan penulis.

Diakuinya, isi Keppres tersebut sebagai ekspresi budaya universal dan multi-dimensional yang merepresentasikan nilai-nilai kemanusiaan dan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.

“Di awal tahun 70an ada ‘the big five’ yaitu Koes Plus, Panbers, Mercys, D’Llyod dan Favourites Group. Para pemusik di masa itu enggak berpikir soal royalti pada era kejayaan mereka. Baru di era digital jejak masa lalu menjadi nilai ekonomi yang sangat profit besar dan memperoleh cuan,” papar Harry Santoso yang pertama menggagas pesta musik Soundrenaline di seluruh Indonesia dan festival 1000 band di Depok beberapa tahun silam.

Bayangkan ! “Kini orang berkali-kali melihat video Koes Plus dalam sehari dan ini berarti dikalikan nilai Rupiah. Ini menjadi mesin uang baru,” imbuh Harry Santoso.

Gayung bersambut. Biduanita dan aktris film Ayu Azhari sependapat. “Di era kiwari banyak hotel dan restoran yang tiap malam menghelat life konser musik dan menggiring tetamu dugem mengasah lantai. Hal ini menjadi tambahan ekonomi bagi musisi,” lontar Ayu Azhari yang menggelar HMN di restoran Pesisir, Srengseng, Jakarta Barat.

Sedangkan di karaoke dan kegiatan off air di diskotek serta di klub malam jelas mencuatkan performing right bagi para musisi dan pencipta lagu,” jelas Ayu Azhari yang berduet mendendangkan beberapa lagu bersama puterinya, Isabel Azhari.

Bagi dirinya, musik bisa menghibur dan mengangkat suasana sedih menjadi riang.
“Kita bisa merasakan emosi yang mendalam atau memori dan kenangan nostalgia ke masa lampau. Ini semua berkat musik. Jadi jelaslah musik bisa membawa kebersamaan dan persatuan bangsa baik di era revolusi fisik, masa kemerdekaan maupun di era pembangunan keberlanjutan,” beber Ayu Azhari yang pernah mempraktikkan musik untuk terapi jiwa dan kesehatan mental.

Menindaklanjuti upaya Kemendikbud Ristek ihwal seni musik sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah bagi para pelajar dan berharap akan menimbulkan minat siswa terhadap seni musik, ini sangat bagus.

“Enggak teoritis, tapi langsung praktik di lapangan,” timpal Tony Wenas, pemusik Solid 80 dan Ketum Persatuan Artis Penyanyi Pencipta dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) yang juga Presdir PT Freeport Indonesia. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *