Ekonomi & Bisnis
Bisnis Amonia akan Dongkrak Pendapatan Surya Esa Perkasa
BEREKSPANSI merambah bisnis lain di luar bisnis utama merupakan upaya untuk melebarkan sayap usaha dan sekaligus meningkatkan pendapatan. Mungkin gambaran ekspansi itulah yang menjadi indeks strategi PT. Surya Esa Perkasa (Surya ESSA) Tbk membangun pabrik amonia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Estimasi matang manajemen Surya ESSA ke depan, bisnis amonia melalui anak perusahaannya PT. Panca Amara Utama (PAU) diperkirakan bakal menjadi pendongkrak pendapatan usaha hingga hingga 300%. Estimasi itu cukup punya alasan, pertama harga jual amonia lebih tinggi dibandingkan harga jual liquefied petrolium gas (LPG) yang menjadi bisnis utama Surya ESSA. Kedua, meskipun proyek pabrik belum tuntas, Surya ESSA sudah mendapatkan pembeli utama, yaitu Mitsubishi Corporation Jepang.
Jika tidak ada aral melintang, pabrik amonia Surya ESSA dijadwalkan beroperasi komersial mulai Januari 2018. Hingga Agustus 2017, pembangunan pabrik pengolahan amonia sudah memasuki tahap penyelesaian fisik mencapai 94%, setara dengan realisasi investasi yang telah dikucurkan oleh Surya ESSA sebesar US$ 604 juta dari total nilai investasi US$ 830 dengan dua sumber pendanaan, yakni ekuitas internal dan instrumen pinjaman sebesar US$ 509 juta.
Vice President Finance PT. Surya Esa Perkasa, Prakash Bumb memaparkan, keberadaan pabrik amonia akan mengubah proporsi pendapatan. Sebanyak 70% lebih pendapatan akan diperoleh dari penjualan amonia dan selebihnya dari LPG. “Pembeli utama 100% dari Mitsubishi Corporation Jepang. Nanti mereka jual lagi hasil olahannya ke pabrik lain,” jelas Prakash saat paparan publik, Senin (9/10) di Jakarta.
Diproyeksikan, pabrik amonia yang diuji coba pada bulan depan, memiliki kapasitas produksi 2.000 metrik ton per hari atau 700.000 metrik ton per tahun. Karena harga jual amonia lebih tinggi dibandingkan LPG, diprediksi secara pendapatan akan meningkat.
Prediksi angka pendapatan Surya ESSA pada 2017, dimungkinkan akan mencapai US$ 35 juta atau naik 20% dibandingkan 2016 sebesar US$ 29 juta. Dengan beroperasinya pabrik baru amonia, maka pendapatan Surya ESSA di 2018 akan menjadi US$ 150 juta. “Kami harap di bottom line juga akan meningkat,” kata Prakash.***