Connect with us

Entertainment

‘Young Royals’, Kisah Pangeran Swedia yang Gay

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Hubungan intim sejenis (gay, lesbi) adalah premis basi, klise. Entah berapa puluh film baik dari luar maupun dari dalam negeri bercerita tentang hubungan tak biasa tersebut. Namun, film yang satu produksi televisi Swedia yang tayang di platform Netflix ini berbeda.

Bertajuk ‘Young Royals’ dengan 12 episode, drama romansa remaja ini mengalir utuh dan kisahnya bikin penasaran penonton.

Digarap okeh sutradara Rojda Sekersoz dan Erika Calmeyer, film ini mengangkat kisah seputar drama romansa kehidupan Kerajaan Swedia.

Pangeran Wilhelm adalah pangeran bungsu pewaris Putra Mahkota sejak kakaknya, Erik, wafat. Pangeran merasakan suatu keanehan karena seluruh tindakan dan gerak geriknya diawasi para pengawalnya.

Cerita dibuka dengan skandal yang menjerat Pangeran. Ia bersama teman-temannya ketahuan berbuat kenakalan dan mabuk-mabukan di sebuah klub. Oleh Sang Ratu, Pangeran dikirim ke sekolah elite Hillerska yang bersisten asrama.

Awalnya, Pangeran benci dengan kehidupan barunya. Namun, sejak bertemu dan menjadi dekat dengan seorang siswa miskin bernama Simon, seketika jati diri dan tingkahnya berubah total. Simon adalah penyanyi paduan suara di gereja sekolah.

Mereka berdua semakin akrab dan mulai memasuki dunia kekerabatan intim. Dimana ada Pangeran, disitu ada Simon. Tatkala siswa August memergoki Pangeran sedang tidur dengan Simon di sebuah kamar dan mengabadikan dengan ponselnya, dan diedarkan, gegerlah sekolah.

Video ini sampai ke Kerajaan. Geger. Sang Ratu harus ‘menertibkan’ kenakalan dan penyimpangan seksual yang dilakukan Putra Mahkota.

“Apakah yang saya lakukan salah ? Ini wajar dan normal. Eksplorasi seksual ini sehat dan menggairahkan,” bela Pangeran kepada Simon, di suatu hari.

Namun, aturan Kerajaan wajib ditaati. Disusun skenario bahwa cowok di video tersebut bukan Pangeran, hanya pria yang mirip Pangeran.
Bagaimana ending kisah ini ? Apakah ‘dosa’ Pangeran sekali lagi harus ditertibkan.

Cerita dan alur yang tak biasa ini sempat menggegerkan para kritisi dan penikmat televisi tidak hanya di Swedia, tapi juga di benua lain.

Di satu sisi, Young Royals memang menawarkan cerita yang segar, unik dan realistis. “Kisahnya ihwal remaja yang terjerumus dalam kehidupan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Ini suatu kehidupan yang ‘queer’ (aneh) tapi ada dan realistis. Namun, di film ini menyangkut tradisi Kerajaan yang harus dihormati,” papar sutradara Rojda Sekersoz.

Kali ini, Rojda Sekersoz sangat detil, hal-hal yang realistis pun dilakukannya. Misalnya ihwal make up pemerannya. Wajah Pangeran tanpa dipoles, tampil apa adanya. Wajahnya berjerawat, dan ada fkek hitam.

Pangeran yang diperankan Edwin Ryding yang berdarah biru divisualkan tidak gentle dan kehidupannya penuh cela. Sebaliknya, siswa miskin Simon yang sukses dibawakan Omar Rudberg (blasteran Swedia dan Venezuela) yang semula berprofesi sebagai penyanyi berwajah tampan dan nyaman dipandang.

Kedua bintang muda ini dinilai bermain ciamik penuh kedalaman rasa lewat tatapan, genggaman, sentuhan dan ciuman tatkaka beradu akting di depan kamera. Terus terang, diluar film, mereka pria normal.

Mengikuti naskah yang ditulis Lisa Ambyorn, sutradara berhasil mengeksekusi ide cerita dan mengemas dalam sinema nan apik. Dan ‘Young Royals’ termasuk tontonan favoritTop 10 Netflix. Bravo ! (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *