Connect with us

Feature

Ultah Terakhir John F Kennedy

Published

on

Presiden John F. Kennedy di atas kapal pesiar Sequoia pada tahun 1963 sedang membuka kado ulang tahun (Robert Knudsen/John F. Kennedy Presidential Library and Museum)

 
SUDAH 100 tahun kini, terhitung sejak John F. Kennedy lahir pada 29 Me 1917 di rumah orang tuanya di Brookline, Mass, di pinggiran kota Boston. Sepanjang hidupnya, ulang tahun Kennedy selalu dirayakan dengan meriah. Perayaan paling terkenal adalah ketika pengumpulan dana kampanye untuk Parta Demokrat di Madison Square Garden pada tanggal 19 Mei 1962, saat bintang kenamaan Hollywood, Mariln Monroe membisikkan “Selamat Ulang tahun, presiden”.
Lalu bagaimana Kennedy merayakan ulang tahun ke 46 tahunnya —– ulang tahun terakhir dalam hidupnya. Dirayakan di kapal pesiar dengan minuman anggur terkenal, Dom Perignon, masakan Perancis dan presiden berlari mengejar isterinya.
Pada tanggal 29 Me 1963, Kennedy bersama belasan kerabat dan teman dekat menaiki kapal pesiar kepresidenan Sequoia (panjang lebih dari 30 meter) untuk melangsungkan pesta ulang tahun sambil berlayar di sepanjang Sungai Potomac. Teman-teman Kennedy, tentunya selain agen-agen keamanan, termasuk bintang-bintang Hollywood – aktor David Niven (film “Separate Table” dan “Pink Panther”) dan Peter Lawford (menikahi Patricia Kennedy, saudari JFK).

Selain itu, orang-orang kuat Amerika juga hadir, seperti Robert F. Kennedy, yang belakangan jadi jaksa agung AS dan Senator Edward Kennedy (dari Massassuchet), Ben Bradlee, kepala biro Newsweek untuk Washington dan akhirnya jadi editor di Washington Post, dan R Sargent Shiver, pendiri Peace Corp dan isterinya Eunice Kennedy Shiver.
Pesta diorganisasikan oleh ibu negara Jacqueline Kennedy. Para tamu juga termasuk WIL (wanita idaman lain) Kennedy, Mary Pinchot Meyer (saudari Tony Bradlee yang setahun kemudian tertembak mati dan kasusnya belum terungkap sampai sekarang) dan Enud Sztanko, dosen bahasa asing di Universitas Georgetown yang belakangan mengaku kepada penulis biografi Kennedy bahwa dia menolak pendekatan Kennedy terhadapnya.
Menurut arsip Gedung Putih, para tamu tiba dengan memakai “pakaian yang cocok dengan suasana kapal pesiar” seperti yang diminta di undangan pesta. Ketika malam tiba dan kilat serta guntur mengelegar, para tamu berbincang-bincang sambil minum di dek kapal, demikian tertulis di buku Ben Bradlee, “Conversations with Kennedy”. Belakangan hujan memaksa para tamu masuk kedalam kapal. Para tamu berdiri untuk memberi salam, namun tertunda karena keluarga Kennedy (kecuali Jackie) mendahului dengan pelukan dan ucapan selamat, tulis Bradlee.

 

Presiden Kennedy berpidato dihadapan para tamu pada pesta ulang tahunnya. (Robert Knudsen/John F. Kennedy Presidential Library and Museum)

Ketika Sztanko mengangkat gelas, untuk memberi selamat kepada Kennedy, dia mengaku merasa panik sebelum menyatakan selamat ulang tahun dalam bahasa Hongaria, tutur wartawan Sally Bedell Smith, yang menulis buku “Grace and Power”.
Para undangan meminum anggur 1955 Dom Perignon dan menyantap kepiting, mie casserole, asparagus hollandaise dan daging sapi panggang. Untuk hindangan penutup tersedia “Bombe president sauce chocolat”, demikian menurut menu yang ada.
Foto-foto pesta memperlihatkan para tamu duduk berdesakan di kabin kapal, sementara sebuah band, berjaket merah, memainkan akordion dan gitar.

Saat itu, Kennedy sudah menjalani dua setengah tahun sebagai presiden AS, yang ke 35. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya, dia berada di tengah-tengah masalah besar, termasuk perang Vietnam. Dalam konferensi pers 22 Mei, dia berharap Gubernur baru Alabama, George Wallace, akan mematuhi perintah pengadilan berkaitan dengan integrasi Universitas Alabama. JFK tidak berkeberatan atas penempatan pasukan federal (saat itu universitas mulai menerima mahasiswa kulit hitam, hal itu sangat ditentang mahasiswa kulit putih dan pendukung JFK. Atas situasi itu, mahasiswa kulit hitam harus dikawal tentara untuk masuk kuliah). Menjawab pertanyaan lain, Kennedy menegaskan dia tidak bisa menjanjikan penarikan pasukan dari Vietnam karena, “Masih panjang perjuangan berat di sana.”

Dengan begitu banyak masalah besar menghadang presiden termuda AS ini, Kennedy benar-benar siap berlayar dan berpesta ulang tahun, yang dimulai pukul 8 malam sampai hampir pukul 1.30 pagi esoknya, kenang Clint Hill, salah satu agen keamanan yang bertugas di Sequoia.

“Saya sungguh senang bisa berada di sana, pada malam iti, dan saya bisa menyaksikan dan bisa melihat dia mendapat malam yang indah,” tutur Hill, (sekarang berusia 85 tahun) dalam wawancaranya dengan Washington Post. “Presiden tidak mempunyai banyak waktu bersantai. Pekerjaan itu sangat menekan dan bisa melihat dia dan teman-temannya bisa bersantai seperti itu membuat saya dan agen-agen lain merasa senang.”

Sebagian besar tamu-tamu di Sequoia telah meninggal dunia. Dua dari para tamu, Sztanko, yang menikah dengan wakil menteri pertahanan David McGiffert, dan Charles L. Barlett, wartawan peraih penghargaan Pulitzer, meninggal dunia bulan Februari tahun ini. Charles sendiri adalah “mak comblang”, yang mengatur kencan buta antara Kennedy dengan Jackie dua tahun sebelumnya.

Salah satu kenangan indah Hill adalah tingkah polah Paul B. “Red” Fay Jr, wakil menteri angkatan laut. “Dia berdiri dan menyanyikan sebuah lagu Irlandia dan seua orang tertawa,” kenang Hill.

Ben Bradlee, tengah, Eunice Kennedy Shriver, kanan, dan aktor David Niven, kanan , di atas Sequoia. (Robert Knudsen/John F. Kennedy Presidential Library)

Semua orang “kurang lebih basah” karena hujan. Bradlee menulis dalam memoarnya. Ted Kennedy, adik termuda presiden, terlihat paling basah, menurut Bradlee. Dia juga mencatat Senator Ted Kennedy secara misterius kehilangan satu kaki celana panjangnya pada malam itu. Niven menggambarkan lebih tepat, dia megatakan kepada Smith bahwa celana Ted tersangkut dan sobek sampai pakaian dalamnya kelihatan.
Clement A. Norton, teman keluarga Kennedy dan politisi Massachusetts, begitu mabuk di pesta sampai-sampai dia jatuh ke bungkusan kado, yang diberikan oleh Jackie. Dia merusak sebuah pahatan langka yang menggambarkan perang 1812, menurut Bradlee.
“Kado itu berharga lebih dari 1000 dolar dan Jackie harus keluar masuk galeri seni untuk mendapatkannya. Namun dia terlihat tidak marah atas kerusakan itu dan ketika orang-orang bertanya tentang kejadian itu, dia cuma menjawab, oh, tidak apa-apa, itu bisa diperbaiki,” tulis Bradlee, yang meninggal 2014 lalu. “Orang yang tidak sopan, saat itu, adalah Clem Norton.”
Sebenarnya perayaan ulang tahun Kennedy di kapal itu merupakan perayaan kedua. Staf Gedung Putih memberi perayaan ulang tahun kejutan di Ruang AL pada pukul 5.45 sore, menurut catatan di John F. Kennedy Library and Museum. Perayaan dimeriahkan dengan sebuah kue ulang tahun besar, yang disiapkan oleh Kepala Eksekutif Gedung Putih Rene Verdon dan dihadiri oleh pembantu-pembantu presiden, termasuk George E. Thomas, sopir Kennedy, Providencia “Provi” Paredes, asisten pribadi Jacqueline, dan Evelyn Lincoln, sekretaris pribadi Kennedy. Ruang AL, berlokasi di bagian bawah Gedung Putih, jarang dikunjungi Kennedy, tulis Hill, agen keamanan kepresidenan, dalam memoarnya yang berjudul “Mrs. Kennedy and Me”.

Kennedy mendapat beberapa kado unik, sepasang sarung tinju (katanya untuk berkelahi dengan Kongres) dan “Aturan Berdebat” yang katanya berasal dari Richard M. Nixon. Isterinya memberi sebuah keranjang berisi rumput kering yang berasal dari Taman Rose. Menurut Hill kado itu , “Atas nama Masyarakat Sejarah Gedung Putih.”
Hill juga bertugas berjaga di Ruang AL di Gedung Putih. Tapi perayaan di atas kapal Sequoia pada malam itu merupakan perayaan yang paling dikenangnya.

“Mereka berdansa twist, cha-cha, dan segala jenis dansa. Itu liar. Saya pikit saya tidak pernah melihat lagi presiden dan nyonya Kennedy begitu gembira seperti saat itu. Tidak seorangpun ingin perayaan berakhir,” tulis Hill.
Dalam bukunya, Smith menulis Kennedy sangat gembira, mungkin cukup berlehihan. Dia melirik Tony Bradlee dan menguntitnya sepanjang malam. Benar-benar mengekor kemana saja perempuan itu pergi.

“Ada saling berkejaran dan tertawa-tawa ketika dia mengejar saya. Dia menangkap saya di ruang perempuan dan akhirnya membiarkan saya pergi. Itu serangan cukup berat, kendati bukan semacam dia mendorong saya, tapi tangannya tetap memegang saya. Dipegang lama. Saya lari seperti orang gila,” ujar Tony Bradlee kepada Smith.
“Ajaibnya, dia (Kennedy) tidak mabuk,” imbuh Tony Bradlee.

“Suasana mungkin mempengaruhi pengejaran Jack. Saya pikir saya cukup terkejut, tapi saya juga tersanjung dan tertarik juga,” ujar Tony Bradlee kepada Smith. Tony Bradlee, yang belakangan bercerai pada pertengahan tahun 1970 an, meninggal tahun 2011 lalu.

Norton bercerita pesta berakhir dengan semua orang bernyanyi, “Hail, Hail, the Gang’s All Here” (Bersorak, bersoraklah semua anggota gang ada di sini).
Tujuh bulan kemudian, pada 25 November 1963, anggota ‘gang’ berkumpul lagi untuk menguburkan Kennedy.
Sumber: washingtonpost.com

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *