Connect with us

Entertainment

Totalitas Mathias Muchus Bermain Film

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Salah seorang aktor film Indonesia yang konsisten berkarya adalah Mathias Muchus (62 tahun).

Ayah dua anak berdarah Pager Alam ini sudah membintangi banyak film, dan sinetron. Salah satu sinetron televisi yang terkenal adalah ‘Losmen’ yang disutradarai oleh Wahyu Sihombing (almarhum), guru aktingnya di Institut Kesenian Jakarta IKJ). Berpesan sebagai pemuda bernama Tarjo, sejak itu Mathias melangkahkan karirnya ke dunia seni peran yang sesungguhnya.

“Saya tidak pilih-pilih peran. Asal ceritanya menarik dan perannya cocok dengan karakter saya, saya oke-oke saja. Toh banyak juga peran yang saya tolak, selain enggak pas, juga waktunya bentrok dengan kegiatan lain,” kata Mahitas sewaktu acara berbuka puasa di Jakarta belum lama ini. Pada usia berkepala 6 ini, Mathias tak ragu untuk menyantap kambing guling dan steak sapi.

Terakhir, suami Mira Lesmana (produser) ini membintangi dua film sekaligus bergenre drama komedi, yaitu ‘Kapal Goyang Kapten’ dan ‘Vitamin Sea’ karya sutradara Raymond Handaya.

Mengingat usianya yang sekarang, Mathias acap mendapat peran sebagai orangtua dan kakek.

“Kalau di tahun 80an, pas usia saya masih muda, saya selalu mendapat peran sebagai anak muda yang sedang tumbuh,” kata Mathias yang hampir tidak pernah bermain dalam film horor.

Berkat permainannya sebagai pemuda homorseksual bernama Nico dalam film ‘Istana Kecantikan’, ia diganjar piala Citra pertama sebagai pemeran utama pria terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1989 di Jakarta. Hingga kini, Mathias sudah tiga kali menggaet Citra yaitu ‘Pengejar Angin’ (2011) dan ‘Toba Dreams’ (2015) sebagai pemeran pendukung pria terbaik.

Dengan dua anaknya hasil pernikahan dengan Mira Lesmana, Mathias acap berdebat soal film.

“Saya dan Mira Lesmana enggak pernah mengarahkan kepada anak-anak, mau jadi apa kelak. Terserah mereka nanti. Kalau akhirnya terjun ke dunia film, oke saja, asal mau belajar dari bawah,” ujar Mathias yang pernah menyutradarai film bertajuk ‘Romantik’ dan ‘Rindu Purnama’.

Sebagaimana halnya Mathias sendiri. Ayahnya dulu kala adalah wiraniaga dari Solok,, Sumatera Barat. Toh ia tidak pernah mengikuti jejak sang ayah jadi pedagang, justru ia hengkang ke Jakarta kuliah seni peran di IKJ.

Lebaran sudah ada agenda mau kemana ? “Di Jakarta saja. Ini saja puasanya belum tuntas. Semoga bisa mencapai 30 hari,” tandas Mathias yang bermain gemilang dalam beberapa film, diantaranya ‘Petualangan Sherina’, ‘Gending Sriwijaya’, ‘Roro Mendut’, ‘Cintaku di Way Kambas’, ‘Denias, Senandung di Atas Awan’ dll. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *