Connect with us

Kabar

Sintang Terendam Banjir, yang Terbesar Banjir 1963 dan 2021

Published

on

Petugas gabungan melakukan pengukuran ketinggian air yang merendam sebagian wilayah Sintang, Kalimantan Barat. (foto: BNPB)

SINTANG, JAYAKARTA NEWS – Sebelum tahun 1963, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat nyaris tak pernah dilanda banjir besar. Dan tahun 1963 ditandai sebagai tahun pertama Sintang mengalami banjir besar.

Mengutip data yang ada, banjir besar tahun 1963 berlangsung selama tiga minggu. Selama itu pula Sintang lumpuh. Masyarakat nyaris tak bisa beraktivitas sama sekali.

Adapun, banjir besar kedua yang intensitasnya menyamai banjir besar tahun 1963 adalah banjir yang terjadi pertengahan November 2021. Banjir besar didahului hujan tiada henti sejak 11 November hingga 15 November 2021.

Puncaknya, 16 November 2021, sebanyak 35.652 KK atau 123.936 jiwa terkena dampak banjir. Dari jumlah itu, 12.496 KK mengungsi. Bahkan, banjir ketika itu menelan satu korban jiwa akibat kelalaian korban sendiri, yang mengabaikan peringatan banjir dari petugas.

Petugas gabungan mengevakuasi warga yang terkepung banjir di Sintang, Kalimantan Barat. (foto: BNPB)

Banjir Terbaru

Info terbaru datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa Sintang kembali dilanda banjir, Senin (22/1/2024). Tercatat sebanyak 28.463 jiwa terdampak dan 95 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB ketinggian banjir bervariasi antara 50-200 centimeter. Adapun kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Sintang, Binjai Hulu, Tempunak, Serawai, Sepauk, Ketunggu Hilir, Kelam Permai, Dedai, dan Kayan Hilir.

Hasil pendataan tim kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang kerugian materil akibat banjir ini antara lain 3.659 unit rumah terdampak, 116 jembatan terdampak, dan 134 unit fasum terdampak.

Merespon keadaan ini, Bupati Sintang menetapkan Status Perpanjangan Siaga Darurat Bencana Alam Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor di Kabupaten Sintang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sintang Sugianto mengatakan kendala penanganan darurat yang dihadapi saat ini adalah permakanan.

“Untuk kendala saat ini ada di logistik dan permakanan. Walaupun demikian kami dibantu lintas sektor dalam penyediaan sembako”, terang Sugianto melalui sambungan telepon, Senin (22/1).

BNPB mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim penghujan. Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Barat berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Sintang dan beberapa wilayah lainnya pada hari Rabu (24/1) ini. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *