Connect with us

Entertainment

Sinemaku Luncurkan Tiga Film Sekaligus

Published

on

'Sinemaku Day' di Hall Gandaria City/foto: istimewa

JAYAKARTA NEWS— Tahun baru 2024, film baru bagi Sinemaku. Rumah produksi yang baru lima tahun berdiri ini meluncurkan 3 film sekaligus.

Film horor ‘Temurun’ yang disutradarai Inarah Syafarina dan dibintangi Bryan Domani dan Yasamin Jasem, film drama komedi ‘Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis’ sutradara Reka Wijaya (pemeran Prilly Latuconsina dan Dikta) serta film drama ‘Perayaan Mati Rasa’ sutradara Umay Shahab (pemeran Iqbaal Ramadhan yang juga produser kreatif dan Umay).

“Kami memiliki visi untuk memberikan kesempatan dan ruang bagi para talenta muda bisa berkarya dan berkolaborasi bersama,” kata Umay Shahab dalam acara peluncuran 3 film yang diberi tajuk ‘Sinemaku Day’ di Hall Gandaria City, Jakarta, baru-baru ini.

Umay Shahab dan Prilly Latuconsina adalah pendiri Sinemaku.

Gebrakan pertama adalah merilis 2 film panjang yang meraih box office. Dimulai ‘Kukira Kau Rumah’ (2022) yang menggaet lebih 2 juta penonton dan ‘Ketika Berhenti di Sini’ (2023) yang meraih lebih 1, 5 juta penonton.

Iqbaal Ramadhan mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Umay Shahab yang sama-sama berkecimpung di dunia film. “Aku merasa ada hal lebih yang bisa aku kasih ke film ini. Selain sebagai pemeran, aku pun berinisiatif menawarkan diri sebagai produser. Ini adalah dunia yang tergolong baru. Di sini, aku mendapat banyak ilmu serta pengalaman yang tentunya enggak akan aku dapatkan saat di depan kamera,” kata Iqbaal.

Sedangkan Prilly Latuconsina memaparkan, ketiga judul film baru menjadi bukti komitmen dan keseriusan rumah produksi miliknya di industri perfilman. “Sekaligus bukti Sinemaku memiliki kekuatan promosi, marketing dan distribusi yang kuat dan terus berinovasi dengan menghadirkan keragaman genre dan cerita,” jelas Prilly Latuconsina.

Dikatakannya, Prilly akan berfokus di belakang layar. Menurutnya, pekerjaan ini sebagai produser dan CMO (chief marketing officer alias direktur pemasaran) sehingga ia harus meluangkan banyak waktu di belakang layar.

“Kami juga enggak menutup pintu kolaborasi, karena kami percaya karya akan semakin baik dengan kolaborasi. Salah satu visi kami adalah menjadi wadah untuk anak muda berkarya. Kami percaya mereka akan memberikan warna yang berbeda untuk Sinemaku,” demikian urai Prilly Latuconsina optimistis. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *