Feature
Satu Vespa Sejuta Saudara ala Sinyo
ANDA pengemar vespa? Pasti tahu betul semboyan komunitasnya: “Satu vespa sejuta saudara”. Demam vespa tidak hanya monopoli penghobi di Jawa. Di Kalimantan, komunitas vespa juga sangat aktif. Setiap tiga bulan, mereka melakukan kopi darat (kopdar). Selain sebagai ajang kumpul, biasanya juga jadi ajang bisnis.
Siapa sangka, salah satu aktivis komunitas vespa d Kalimantan ternyata pemuda Jawa kelahiran Blora, Jawa Tengah, bernama Suwiknyo (32). Selepas SMA tahun 2010, ia merantau ke Kalimantan. Awalnya Suwiknyo berdagang, lalu menjadi petugas security di salah satu perusahaan swasta. Sejak enam tahun lalu, ia mulai rerjun ke bisnis jual beli sepeda motor bekas, khususnya vespa.
Di rumahnya, Jalan Inpres 2, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Sinyo, begitu ia akrab disapa, sudah sangat terkenal sebagai tempat mangkal komunitas vespa. Ia pula aktif setiap aeda gelaran ajang kopdar. Di situ, para anggota komunitas melakukan transaksi jual beli vespa, mulai dari vespa tua sampai vespa baru. Kisaran harga antara Rp 4 juta sampai Rp 25 juta. “Lokasi kopdar biasanya di alun-alun Balikpapan. Selalu ramai, bahkan tidak sedikit yang jualan makanan,” ujarnya.
Saat Jayakartanews berkunjung ke Kalimantan, kebetulan sedang diadakan acara kopdar memperingati hari jadi WBS (Wadah Badapat Scooter), 22 – 23 April di Kota Handel, Kalimantan Timur. Adapun peringatan setahun WBS diadakan tahun 2011, dan berturut-turut tahun-tahun berikutnya diselenggarakan di berbagai kota secara bergantian.
“Even seperti ini pernah kami adakan di Bontang, Samarinda, Sangata, Penajam, dan Tenggarong. Di sana, penggemar vespa datang dari berbagai daerah di Kalimantan. Di sini, suku Jawa, Banjar, Bugis dan lain-lain berkumpul. Biasanya ada acara yang menampilkan budaya lokal,” ujar Sinyo pula.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Aji Gimbal dari Buton, Bagus Utomo dari Balikpapan, dan Ambon dari Kota Malang. Mereka umumnya sependapat, melalui kopdar, merekatkan suku-suku yang ada di pulau Kalimantan. Tentu diharapkan ini akan memperkuat NKRI.
Di Kota Balikpapan sendiri, setiap malam minggu atau malam-malam hari libur lainnya, tak kurang dari 200 unit vespa terparkir bersama komunitasnya. Kalau sudah begitu, Sutinem, si pedagang makanan yang asal Semarang, Jawa Tengah itu akan tersenyum lebar, sebab dagangannya menjadi laris-manis.
Sinyo menambahkan, kini ia lebih fokus pada kegiatan mencari vespa-vespa tua di berbagai pelosok Kalimantan, bahkan sampai ke Pulau Jawa, untuk diperjual-belikan. Sebab, peminat vespa di Kalimantan senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. “Hasilnya yaaa… lumayanlah. Bisa untuk membantu orangtua di kampung dan biaya hidup saya sendiri di sini,” ujar Sinyo yang mengaku masih lajang ini.
Berkat vespa, ia merasakan betul manfaat dari slogan “satu vespa sejuta saudara”. Banyak saudara, banyak rezeki. ***
yanti
May 8, 2017 at 6:27 pm
Bang sinyo jgn lupa klo touring mampir ke bogor….tetap smangat smoga jd pecinta vespa sejati…!!!
Sinyo
May 8, 2017 at 6:39 pm
86 insallah tahun dpn k jawa….tak mampir mampr d kota bogor….!
Puji
May 9, 2017 at 7:37 am
Mantap om?✌
dayah
May 10, 2017 at 5:58 pm
mantap om ??
smoga berjaya trus om ??