Kuliner
Kue Talipuk dari Biji Teratai
ADA satu penganan camilan yang unik khas Amuntai bernama Kue Cincin Talipuk. Amuntai Tengah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kue Cincin ini unik karena dibuat dari Tatanding, sejenis tumbuhan air atau bunga teratai. Bunga tersebut diambil buahnya seterusnya didiamkan dalam wadah tertutup selama beberapa hari sampai warnanya berubah menjadi kecoklatan.
Buah itu lalu dijemur sampai kering, lalu digiling hingga menjadi tepung. Kemudian tepung tersebut dicampur bahan lainnya lalu dibuat menjadi kue cincin.
Sekarang bahan kue tersebut bisa diperoleh dari penjual tepung talipuk. Sehingga tidak perlu lagi susah untuk mengolahnya. Di Amuntai, penjual kue dari biji teratai ini bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional. Harganya pun sangat terjangkau.
Sekilas Talipuk
Di lahan rawa lebak talipuk (Bahasa Banjar) atau teratai (bahasa Nasional Indonesia) dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa campur tangan manusia, tumbuh dan berkembang secara alamiah. Talipuk banyak ditemui secara luas di perairan rawa Hulu Sungai Utara, termasuk wilayah Polder Alabio, daerah Danau Panggang dan perairan rawa disekitar wilayah tersebut.
Talipuk merupakan tumbuhan air yang hidup pada suhu 20oC – 30oC. Batang atau rimpangnya tumbuh tegak dalam air. Buahnyanya pun masak di dalam air. Daunnya bundar lonjong dan bergerigi pada tepinya serta mengapung dipermukaan air. Bunganya ada yang berwarna putih, merah atau merah jambu. Tumbuhan ini berbunga dipermukaan air bisa beberapa kali dalam setahun. Buah berbentuk bundar dengan diameter 4-12 cm. Biji berwarna coklat kehitaman dan tersimpan dalam daging buah. Biji yang tua memiliki kulit ari yang keras dan bila sudah kering dapat diolah menjadi tepung. Pembuatan tepung biji talipuk di buat dari biji yang telah dikupas kulitnya kemudian di giling.
Petani di lahan rawa lebak, secara turun temurun memanfaatkan tepung dari biji talipuk untuk di buat berbagai macam kue tradisional, seperti : Kue cincin, pais, pipudak, dodol, wadai baceper dan kue kue lainnya. Di Filipina dan India tepungnya dimanfaatkan untuk pembuatan roti, sedang di Cina digunakan sebagai bubur. Mengingat fungsi tepungnya yang dapat digunakan sebagai bahan makanan, pantaslah dikatakan “Talipuk merupakan salah satu alternatif komoditas pangan di lahan rawa”. ***