Connect with us

Kabar

Ketum PWRI Pusat Prapto Hadi: Sekitar 80 Persen SK Pensiunan Digadaikan

Published

on

Ketua Umum PWRI Pusat, Prapto Hadi melantik Pengurus PWRI Pusat di Kantor PWRI Jakarta, Kamis (11/1)/foto: istimewa

JAYAKARTA NEWS— Ketua Umum Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), Prapto Hadi, SH mengungkapkan, saat ini, masih banyak masalah yang dihadapi para pensiunan di Indonesia. Permasalahan tersebut antara lain, kesehatan yang menurun, kemudian ada temuan sekitar 80 persen SK Pensiun “disekolahkan” (digadaikan) karena kondisi kebutuhan hidup. Lebih memprihatinkan banyak pensiunan terjerat pinjaman online (pinjol) atau rentenir dan masih banyak belum memiliki rumah.

Hal itu diungkapkan Prapto usai melantik 30 Pengurus Besar PWRI masa bakti 2021 – 2026, di Gedung PWRI, Pondok Labu, Jakarta Selatan, (11/1/2024). Pengukuhan ini merupakan pergantian pengurus antar waktu, karena perlunya penguatan dijajaran kepengurusan PWRI Pusat.

Menurut Prapto, jumlah lansia tahun 2022 masih 27 juta, dan diperkitakan pada 2045 mendatang akan mencapai 61 juta. “Dari jumlah tersebut, ada tiga juta lebih adalah anggota PWRI sehingga perlu menjadi perhatian khusus.

Secara umum keluarga, masyarakat dan pemerintah perlu memberikan perhatian kepada para pensiunan agar mereka bisa menjadi senior citizen yang mampu menjadi panutan dan guru bangsa,” kata Prapto yang juga pensiunan dari Departemen Transmigrasi.

Diingatkan, agar para pengurus PWRI yang dilantik, memahami tugas serta tanggungjawabnya. Harus rela berkorban dalam menghadapi para lansia dan pandai memotivasi agar para lansia tetap semangat menghadapi masa depannya. Pengurus harus bisa menjadi pelopor coordinator, motivator, eksekutor, dan evaluator untuk para lansia lainnya.

Ke depan PWRI periode 2021 – 2026 akan memiliki sejumlah program kerja, seperti pemberdayaan keluarga dan lansia melalui peningkatan kesejahteraan anggota, penerapan stelsel pasif dengan pembekalan sebelum pensiun, inventarisasi anggota, pemahaman transformasi digital, menghidupkan forum komunikasi antara anggota PWRI. Juga akan dibentuk Sekretariat Bersama Pembinaan Lansia dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK),  pelayanan kesehatan terpadu, hingga penyelenggaraan sekolah lansia.

Untuk Sekolah Lansia “Gantari”  yang diselenggarakan PWRI  akan dimulai pada tanggal 22 Januari 2024 di Jakarta. Sekolah yang pada dasarnya diselenggrakan dalam rangka mengajak para pensiunan beraktifitas sesuai bidang kemampuan dan ketertarikannya ini cukup banyak peminatnya. Untuk itu penyelenggara membagi dalam tiga kelompok agar efektif. Lama sekolah sekitar tiga bulan dimana seusai sekolah para lansia dapat mempraktikan ilmu yang didapatnya baik di rumah atau lingkungannya. PWRI akan membantu dan membimbing para lansia beraktifitas. (ekk)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *