Connect with us

Kabar

Kemenag Bekali Jurus Menjadi Penulis Ilmiah yang Andal

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Agar menjadi penulis ilmiah popular yang andal, Kementerian Agama (Kemenag), menggelar kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Keislaman Moderat Angkatan II, yang berlangsung pada 6 -9 Juni 2023. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi positif dari  peserta yang berasal dari berbagai kalangan, seperti: dosen, guru, penyuluh agama,  penggiat literasi, perwakilan pegawai Kemenag di seluruh Indonesia, dan  sebagainya. Banyak peserta menginginkan agar kegiatan serupa dilakukan karena merasa sangat bermanfaat dan merasa masih kurang waktunya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Dr. Adib, M.Ag mengatakan,  kemampuan menulis ilmiah popular sangat penting. Sekalipun tema atau isunya sangat berat.  Sepeti isu sekularisme, esktremitas, khilafah, kapitalisme global,  perdamaian, dan sebagainya. Jika  sudah menguasai teknis menulis ilmiah secara populer, tulisan akan mudah dipahami oleh pembaca. Untuk itu, Adib minta peserta menjadikan kegiatan penulisan karya  ilmiah populer sebagai habituasi (kebiasaan) sehari-hari dan kompetensi yang mesti dikuasai.

Fasilitator kegiatan ini adalah dari Gerakan Cerdas Komunikasi Indonesia (GCKI). Pada kegiatan tersebut, peserta diberikan sejumlah materi pelatihan. Diantaranya teknik membuat draf kasar tulisan, melakukan revisi tulisan, editing (penyuntingan), hingga penerbitan (editing). Selain itu, Pimpinan GCKI Ellys Lestari Pambayun, memberikan 15 jurus cepat dan mudah melakukan penulisan ilmiah. “Jika anda menguasai 15 jurus ini, anda akan menjadi penulis ilmiah yang andal,” ungkap Ellys, penulis sejumlah buku yang diterbitkan Penerbit Mayor, yang juga Dosen Fakultas Dakwah Universitas PTIQ Jakarta.

Ahmad Fahruddin, yang ikut menjadi peserta kegiatan ini mengaku beroleh ilmu, pengetahuan dan pengalaman berharga. Yang membuatnya terkesan, setiap peserta wajib mengirimkan tulisan ilmiah yang kemudian dibedah untuk diperiksa kelebihan dan kekurangannya. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua Prodi KPI Universitas PTIQ, ia diberi tugas menulis bertajuk “Trilogi Ukhuwah Sebagai Upaya Transformasi Masyarakat di Era Disrupsi”. “Saya kurang paham, apakah tulisan itu sudah memenuhi syarat sebagai tulisan ilmiah, yang jelas tugas sudah saya tunaikan,” ujar mantan anggota Bawaslu DKI tersebut.***ctr

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *