Connect with us

Kabar

Iskandar Sembiring Menyapa Sahabat, Simpatisan dan Seperjuangan di 33 Kabupaten/Kota

Published

on

Iskandar Sembiring saat memberikan penjelasan kepada para saudara, sahabat, simpatisan, dan seperjuangan di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara via daring. (tangkapn layar, Monang Sitohang)

MEDAN, JAYAKARTA NEWS— Iskandar Sembiring atau kerap disapa ISE ini adalah salah satu dari 21 kandidat DPD RI periode 2024-2029 Dapil Sumatera Utara (Sumut). Iskandar Sembiring dalam kontestasi ini mengusung konsep program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Baru-baru ini Ia menyapa para sahabat-sahabat, simpatisan dan seperjuangannya di 33 Kabupaten/Kota di Sumut. 

Melalui aplikasi zoom ISE menyapa para konstituennya itu. Acara dipandu oleh Sarah Febrina. Sebelum ISE menyapa dan memaparkan program-program pencalonannya di DPD RI, Sarah meminta para peserta zoom menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah itu dilanjut dengan doa bersama, kemudian pemutaran video kegiatan dan profile ISE. 

“Kini kita melakukan tatap muka, bersilaturahmi melalui aplikasi zoom ini, mengingat waktu dan kesempatan untuk saat ini tidak mungkin saya dapat mengunjungi saudara, sahabat dan seperjuangan semua di pelosok-pelosok desa, karena keterbatasan waktu saya hanya 70 hari berkampanye, dimulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024,” ujar Iskandar Sembiring yang sudah 20 tahunan menggeluti bidang CSR (Corporate Social Responsibility). 

Kemudian dilanjut ISE lagi, Pemilu 2024 akan datang itu berbeda dengan Pemilu sebelumnya, yang mana nanti secara serentak dilaksanakan pemilihan Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dan DPD RI. Khususnya saya Iskandar Sembiring satu diantara 21 kandidat calon DPD RI dengan nomor urut 11. 

“Untuk itu saya berharap kepada seluruh saudara-saudara, sahabat dan seperjuangan nan jauh, yang tidak bisa saya sapa satu persatu nantinya dapat memberikan dukungan suara dan menjadi saksi di 33 kabupaten/ kota di Sumatera Utara. Dan dalam kontestasi ini dari 21 calon Senator atau DPD RI hanya 4 orang nanti yang duduk di Senayan sebagai utusan golongan dari Sumatera Utara,” jelas ISE. 

InsyaAllah atas doa dan restu anda semuanya, dijabah Allah SWT sebagaimana doa yang telah disampaikan adik saya tadi, saudara Sahrul Harahap. 

Visi ISE

 Visi yang diusung sekaligus menjadi tagline Iskandar Sembiring adalah “Kita Tidak Ingin Sumut Gagal Dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs (Sustainable Development Goals)”. Dalam program pembangunan berkelanjutan ini ada 17 tujuan yang ingin dicapai, salah satu yang saya titikberatkan bagaimana mengentaskan atau mengakhiri kemiskinan. 

Tidak hanya masalah kemiskinan saja, juga ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, gender, perubahan iklim, demikian juga tentang ekosistem daratan, lautan dan ada beberapa hal lagi. Itu lah yang menjadi tanggung jawab kita nanti, khususnya di Sumatera Utara. Sebagai calon anggota DPD RI yang terpilih nantinya. Tentu janji merupakan hal yang harus diperjuangkan sesuai kewenangan dan batas anggota DPD RI yang hanya punya hak untuk mengajukan atau mengusulkan tentang undang-undang.

“Caranya saya akan mendorong pemerintah atau menjadi mad dog atau seperti anjing gila untuk tetap menggonggongi semua pengambil keputusan, agar program pemberdayaan masyarakat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan kita dapat disetujui dan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Iskandar Sembiring. 

Walaupun nanti siapa yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota juga Bupati dan wakil Bupati. Dan mudah-mudahan dengan begitu, siapa pun Presiden yang akan terpilih nanti menjawab visi misi kita untuk menjadi sebuah tujuan pembangunan berkelanjutan pada Indonesia 2030.

5 Misi ISE

Dalam kesempatan itu Iskandar Sembiring juga memaparkan memiliki 5 misi penting yang akan diperjuangkannya jika terpilih sebagai Anggota DPD RI, salah satu misinya adalah, penghapusan moratorium atas pemekaran wilayah. Pertama, memohon pencabutan moratorium dalam rangka pemekaran wilayah Sumut, menjadi 3 Provinsi yakni, Provinsi Sumatera Utara bagian Timur, Sumatera Utara bagia Barat dan Sumatera Utara bagian Tenggara atau Tapanuli 

Kedua, kita punya 33 Kabupaten/Kota dan perlu dimekarkan menjadi 40 Kabupaten/Kota, dimana Langkat juga masuk dikembangkan, Langkat Hilir dan Langkat Utara/Hulu. Potensi yang ada disitu adalah Pangkalan Brandan, yang sumber minyaknya sudah habis, bisa menjadi sebuah kawasan industri baru. Sehingga, masyarakat dari pada Aceh tidak perlu berbelanja jauh ke Kota Medan tapi bisa di daerah penyanggah. 

Perekonomian Langkat, apalagi orang Langkat, Binjai maupun Kota Medan dengan tol yang ada, memudahkan sebuah transaksi ekonomi yang baru dalam penyanggah ekonomi tersebut.

Ketiga, saya berharap bahwa Kota Medan menjadi kota metropolitan atau megapolitan dan masuk dalam 100 kota terbaik di dunia. Kemudian keempat, terkait pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Jika dibelah, Bagian Timur hanya 4,9%, sementara bagian Barat hanya 2,6%. Artinya, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara bisa mencapai 6 sampai 7% lebih.

“Bagaimana caranya ada investasi baru yang terkait industri hilirisasi, apakah itu kebun sawit, perkebunan karet, maupun industri pertambangan yang ada di wilayah Sumut. Dengan demikian, komunitas pertanian pun harus digeser menjadi industri hilirisasi termasuk industri terkait peternakan maupun perikanan,” paparnya panjang lebar.

Kelima terkait pemanasan global dan perubahan iklim yang begitu dahsyat. Hal ini harus ditangani secara serius. Suhu saat ini berkisar 31-35 drajat Celcius, ini juga harus menjadi perhatian. Tidak mungkin penanganannya hanya dengan menanam 20 juta pohon produktif, apakah itu mangrove atau tanaman lainnya, di seluruh bibir pantai barat, dapat menahan laju pemanasan global ini.

Maka jika nanti setuju dengan misi tersebut, saya berkehendak tidak ada pengembangan perluasan tanaman sawit lagi, karena satu pohon sawit menyerap 85 liter air setiap harinya. Sehingga penguapan akan semakin mengganas dan dampak penguapan alam pun akan menjadi kering. Itu sangat membahayakan buat kehidupan serta menjadi tantangan terhadap alam kita kedepan yang nanti rentan dengan bencana alam. 

Di akhir penjelasan nya Iskandar Sembiring, mengatakan, “Saya bukan tokoh agama, bukan pula tokoh adat, bukan juga sebagai tokoh pemuda, tetapi bisa dikatakan Iskandar Sembiring sebagai tokoh aktivis tentang CSR, atau tokoh aktivis tentang masalah sosial dan lingkungan. Mudah mudahan bidang ketokohan ini mampu memberikan nilai tambah dan upaya saya kepada masyarakat Sumatera Utara khususnya,”. (Monang Sitohang) 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *