Feature
Filosofi Saab Shares
APA yang dilakukan Sabrina Bensawan dan adiknya, Elena Bensawan, mungkin bisa jadi inspirasi bagi kalangan muda, ataupun siapa saja yang tergerak ingin membantu sesama yang berkekurangan secara ekonomi. Betapa tidak, Sabrina maupun Elena yang masih belasan tahun, tergerak untuk membantu sesama dari uang sendiri.
Baik itu dari uang jajan pemberian orangtua maupun dari hasil keuntungan online shop yang ia jalankan sejak SMP. Bisnis online shop-nya berkembang, bahkan kini ia telah mempunyai ‘@Haritage-by Sabrina’ khusus batik. Elena pun demikian, telah memiliki online shop ‘8Couture’ sejak usia 13 tahun. Jika dana kurang, maka barulah ia meminta bantuan orangtua.
Agar misi kemanusiaannya bisa lebih fokus maka kakak beradik ini mendirikan Komunitas Saab Shares. “Seluruh hasil penjualannya untuk Saab Shares dan juga support ibu-ibu di rumah belajar agar bisa memanik di batik,” tambahnya. Seiring perjalanan waktu, banyak bantuan berdatangan. Bantuan para donatur ini sangat membantu dalam kelancaran program.
Terkait Saab Shares yang didirikan, Sabrina menjelaskan baru resmi berdiri pada 2016. Inspirasi muncul di tengah keprihatinan terhadap banyaknya anak yang tidak mampu bersekolah dan juga sakit berat.
“Filosofi Saab Shares adalah membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Tidak memandang suku, etnis atapun agama apa pun. Kami memiliki visi membangun generasi muda yang sehat dan berpendidikan agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarganya,” ungkap Sabrina yang kini menempuh pendidikan di Raffles Institute of Higher Education.
Menurutnya, program Saab Shares bukan hanya tertuju untuk anak-anak tapi juga pemberdayaan wanita. Misalnya tentang Rumah Belajar Saab Shares yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat
“Rumah belajar ini sudah berjalan enam bulan. Di sini, kami mengajarkan mereka pelajaran sekolah, ketrampilan, dan tak ketinggalan juga pendidikan karakter. Tujuannya adalah membangun anak bukan hanya dari sisi prestasi tapi juga bertanggung jawab, baik, jujur, pekerja keras juga toleran terhadap perbedaan yang ada di Indonesia,” tutur Sabrina yang memiliki segudang prestasi akademik maupun non-akademik.
Umumnya anak-anak yang datang ke Rumah Belajar Saab Shares didampingi para ibu mereka. Kesempatan tersebut tidak dibiarkan begitu saja oleh Sabrina. “Di tempat kami, para ibu yang menunggu anaknya belajar, bukan duduk-duduk saja tapi mereka juga melakukan aktivitas yang bermanfaat. “
“Misalnya, mengikuti pelatihan membuat kue, aksesoris dan memayet di atas batik. Hasil karya ibu-ibu ini kami pasarkan lewat online shop juga reseller.Dengan begitu akan membantu meningkatkan penghasilan keluarga dan pada gilirannya menaikkan taraf hidup keluarga mereka,” jelasnya. ***
Yogi Herawati A
March 4, 2018 at 9:03 pm
Luar biasa. Sangat menginspirasi. Dpt info ttg Saab Shares nonton life is drama di Trans TV.