Connect with us

Kabar

Digitalisasi Dorong Reformasi Birokrasi

Published

on

SURABAYA, JAYAKARTA NEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menekankan pentingnya konektivitas dan integrasi data melalui digitalisasi untuk mendorong reformasi birokrasi berdampak.

Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono menjelaskan hal tersebut dalam acara Business Insight bertajuk “Accelerate Your Business Performance Through Digital Transformation”, di Surabaya, Selasa (21/3).

“Hal terpenting adalah data yang valid, terintegrasi, dan mudah diperoleh. Perkembangan digitalisasi membantu kami ke arah situ dan mendorong terciptanya reformasi birokrasi berdampak,” ujar Sekda Adhy dalam forum yang juga dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin.

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), lanjut Adhy, juga diharapkan mengarah ke reformasi birokrasi berdampak.

Adhy pun menerangkan beberapa implementasi SPBE di Provinsi Jawa Timur. Mulai dari platform open government, data center, Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System (Joss Gandos), hingga Samsat 4.0.

Ada juga layanan digital Manajemen ASN Terintegrasi (E-Master), Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Sibangkodir), dan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N LAPOR!).

Kemudian Dashboard Produk Unggulan (Dolan), Dashboard Bahan Pangan (Dahan), dan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo). Selain itu, ada Jatim Bejo, Trans Jatim Ajaib, dan Rumah Inovasi.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President (EVP) Telkom Regional V PT Telkom Indonesia, Djatmiko menegaskan ke depan pihaknya siap memberikan dukungan kepada Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim untuk terus meningkatkan kualitas layanan sehingga bisa mempertahankan skor SPBE.

“Tantangan ke depan adalah masih banyak desa yang belum tersentuh teknologi. Kita akan terus  mendorong smart village sebab SPBE seharusnya tidak hanya di provinsi maupun kabupaten/kota, melainkan harus menyentuh komponen terbawah hingga ke desa,” jelasnya. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *