Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Wamenkeu: Indonesia Tetap Stabil Di Tengah Gejolak Perekonomian Global

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Indonesia tetap stabil di tengah gejolak perekonomian global yang saat ini terjadi. Harga komoditas dunia saat ini bergerak secara fluktuatif dan dunia internasional sedang mengalami inflasi. Banyak negara mulai melakukan penyesuaian kebijakan untuk merespon kenaikan inflasi ini. Hal ini mengemuka saat Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) memberikan Kuliah Umum di Universitas Sam Ratulangi Manado, pada Senin (03/10).

“Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia mampu menjaga inflasi pada level yang moderat. Inflasi Indonesia memang naik, namun  jika dibandingkan dengan negara-negara peer group lain, kenaikan inflasi di Indonesia masih di level yang rendah. Ini adalah salah satu fundamental kenapa saat ini perekonomian Indonesia dalam kondisi yang stabil,” jelas Wamenkeu.

Fundamental ekonomi selanjutnya yang menunjukkan bahwa Indonesia stabil adalah pertumbuhan ekonomi (growth). Level PDB riil Indonesia tahun 2022 jika dibandingkan dengan level PDB riil sebelum pandemi (tahun 2019), sudah naik 7,1%. Angka ini relatif cukup tinggi jika dibandingkan negara lain.

Menurut Wamenkeu, cara Indonesia meningkatkan growth adalah dengan mengeluarkan belanja negara yang sangat besar pada periode 2020-2021 sebagai bagian dari penanganan Covid. Hal ini menimbulkan ekstra defisit. Total ekstra defisit Indonesia selama 2020-2021 adalah 10,7% dari PDB. Banyak negara lain yang ekstra defisitnya itu di atas Indonesia yang mana itu berarti bahwa negara tersebut mengeluarkan utang yang  lebih besar dibandingkan yang dikeluarkan Indonesia.

Namun, Wamenkeu juga mengingatkan bahwa resiko global ke depan masih harus terus diwaspadai. Wamenkeu mengatakan bahwa walaupun saat ini Indonesia mampu menjaga perekonomian dengan solid, namun rambatan resiko global seperti inflasi yang berkelanjutan hingga menyebabkan stagflasi harus terus diperhatikan.

“Kita bersyukur pertumbuhan Indonesia masih tetap tinggi dengan kenaikan inflasi yang tidak terlalu tinggi. Ini kondisi yang musti kita jaga ke depan dengan berbagai macam cara. Pemerintah akan tetap menggunakan APBN sebagai shock absorbernya, dan pada saat yang bersamaan inflasi musti tetap kita jaga,” kata Wamenkeu.***/uli

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *