Connect with us

Entertainment

Waktu Maghrib: Tertantang buat Film Horor Bermartabat

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Petuah orang tua zaman dahulu, menjelang waktu Maghrib dan malam, anak-anak jangan kelayapan (keluyuran) keluar rumah. Bagi umat muslim, pintu dan jendela harus ditutup dan membaca Bismillah. Serta shalat maghrib tiga rakaat.
Yang mau ke masjid menjalankan shalat maghrib, sebaiknya anak-anak pergi sebelum waktunya. “Jangan pas waktu maghrib. Karena saat itu, banyak setan gentayangan dan mengganggu manusia,” kata Sidharta Tata, sutradara yang membesut karya perdananya berupa film bioskop bertajuk ‘Waktu Maghrib’.
Produksi Rapi Films dan Sky Media ini mengisahkan seorang siswi cewek bernama Ayu sepulang shalat maghrib dari masjid diganggu sesosok wanita bergaun putih di tengah jalan. Sosok putih ini juga kerap mengganggu siswa lain sepulang dari masjid.
Teror demi teror kerap menghantui warga desa tersebut saat maghrib. Warga desa lalu mengaitkan makhkuk astral tersebut dengan arwah bu guru Woro yang wafat mendadak. Cerita horor ini ditutup dengan terbukanya makam siswa bernama Adi yang disusul Saman yang tertutup oleh pintu rumahnya. Semuanya terjadi saat pergantian dari sore menjelang malam hari alias maghrib.
“Saya penggemar film horor sedari kecil. Kini banyak dibuat dan tayang di bioskop film horor tapi menurut saya, yang berkualitas jumlahnya terbatas,” ungkap Sidharta Tata serius. Ditambahkannya, dia tertantang membuat film bergenre horor yang bermartabat dan terhormat di panggung perfilman nasional,” imbuhnya.
Film ini hampir seluruh pemainnya dimainkan oleh anak-anak dan diakurasi LSF untuk 17 tahun ke atas. Pemainnya adalah Ali Fikry, Bima Seno, Taskya Namya, Nafiza Fatys Rani, Andri Mashadi dan Aulia Sarah (satu-satunya aktris dewasa).
“Pada galibnya, saya hendak menceritakan suasana dan keadaan di waktu maghrib dari sudut pandang anak-anak,” pungkas Sidharta Tata. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *